TRIBUNNEWS.COM - Kondisi kesehatan bocah di Malang, Jawa Timur berinisial D (7) perlahan mulai membaik.
D langsung dilarikan ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang usai kabur dari rumah dan ditemukan tetangganya dalam keadaan penuh luka.
Diketahui, D menjadi korban penyiksaan yang dilakukan ayah kandung, ibu tiri, kakak tiri, nenek tiri hingga paman tirinya.
Selama 6 bulan, D disiksa, disekap bahkan tak diberi makan.
Para tersangka penganiayaan kini telah ditahan usai dilaporkan warga.
Ketua Yayasan Bersama Anak Bangsa, Yuning Kartikasari mengatakan, kondisi korban sempat drop bahkan terindikasi busung lapar karena tak diberi makan.
Baca juga: Kasus Penganiayaan Pelajar SMA di Curug Tangerang Berakhir Damai
"Alhamdulillah mulai membaik. Waktu datang ke rumah sakit, berat badannya sekitar 10 kilogram, tetapi sekarang sudah sekitar 11,5 kilogram."
"Kini, yang menjadi perhatian utama adalah pendampingan gizi dan psikologisnya," bebernya, Jumat (13/10/2023), dikutip dari TribunJatim.com.
Yuning Kartikasari menjelaskan, hingga kini D masih menjalani perawatan di RSSA Malang dan mendapat pendampingan khusus.
"Kami temani secara bergantian, shift 12 jam. Shift pagi maupun shift malam," lanjutnya.
Sejumlah dokter spesialis diterjunkan untuk memberikan perhatian penuh kepada korban D.
"Ada tiga dokter yang menangani. Kalau tidak salah, yaitu dokter gizi, dokter tumbuh kembang anak, dan dokter bedah ortopedi," tandasnya.
Baca juga: Sederet Fakta Pilu Bocah 7 Tahun Disiksa Satu Keluarga di Malang, Korban Dibiarkan Kelaparan
Motif Penganiayaan