Tak sendiri, pihak BPBD pun telah berkomunikasi dengan Perhutani hingga kades setempat.
"Ke depan, kami sudah berkomunikasi dengan perhutani dengan kades setempat, kemarin sudah dibahas untuk kedepan untuk penghijauan,"
"Metode belum sampai ke situ, pastinya kami berkoordinasi dengan semua pihak dulu," ujar Juli.
Baca juga: Jadi Daerah Utama Penyumbang Kabut Asap di Palembang, OKI Diminta Prioritaskan Penanganan Karhutla
Pipa Air Meleleh
Saat terjadi kebakaran, sejumlah pipa mata air di kawasan Lereng Gunung Lawu ikut terdampak.
Kerusakan pipa air berada di Dusun Babar, Desa Anggaramanis dan Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Karanganyar.
Juli mengungkapkan, pihaknya pun telah menerima data kerusakan dari pemeritah desa setempat.
"Untuk pipa, kami sudah mendapatkan laporan dan kades sudah kami temui terkait kabar tersebut," kata Juli, Jum'at (13/10/2023).
Mengutip TribunSolo.com, pihak BPBD akan memanggil pihak terkait untuk menangani pipa-pipa air yang rusak tersebut.
"Nanti hari Senin ketemu di kantor untuk memastikan apa saja kerusakan pipa imbas dari kebakaran hutan," ujar dia.
Diketahui, pipa-pipa tersebut mengalirkan air dari sumber air Sendang Macan ke dua dusun tersebut.
Saat karhula terjadi, pipa-pipa tersebut rusak dan mengurangi pasokan air bersih.
Saat ditanya nasib satwa liar saat karhutla, Jalu mengungkapkan satwa masih hidup lantaran masih banyak ruang terbuka hijau yang tidak terdampak.
"Saya kira untuk satwa masih hidup, karena hutan yang hijau masih banyak," pungkas Juli, Minggu (15/10/2023).
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari/Mardon Widiyanto)