Penganiayaan kemudian dilanjutkan ke basement parkiran.
4. VIRAL Bocah SD Pamer Bekal Ulat Sagu Goreng, Respons Guru dan Netizen Bikin Salfok
Viral seorang bocah Sekolah Dasar (SD) membawa bekal yang tak biasa.
Kotak bekalnya berisi nasi dan ulat sagu.
Video ini diunggah di akun TikTok @iam.omad.
Kemudian diunggah ulang di Instagram akun @terangmedia pada Selasa (10/10/2023) hingga akhirnya viral.
Tampak bocah SD itu dengan bangga memperlihatkan beka yang dibawa kepada gurunya.
Ia juga mengaku sering makan ulat sagu sebagai lauk makanannya.
Guru yang melihat bekal muridnya nampak terkejut.
Belakangan diketahui, video diambil di sebuah sekolah dasar (SD) di Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Sedangkan hingga Jumat (13/10/2023), video murid sekolah bawa bekal ulat sagu ke sekolah sudah ditonton lebih dari 37 ribu kali.
Ratusan warganet ikut meramaikan dengan berbagai komentarnya.
Media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan video viral yang memperlihatkan seorang murid SD membawa bekal yang tak biasa ke sekolah.
Bocah laki-laki itu bawa bekal ulat sagu.
Ia juga mengaku sering makan ulat sagu sebagai lauk makanannya.
Sontak saja, sang guru yang melihat bekal murid SD tersebut langsung heran.
5. Sosok JA, Ayah di Malang Siksa dan Sekap Anak Selama 6 Bulan, Pernah Hampir Diusir Warga dari Desa
Penganiayaan yang dialami bocah di Malang, Jawa Timur, berinisial D dilakukan oleh anggota keluarganya sendiri.
Bocah 7 tahun tersebut disiksa dan disekap di dalam rumah selama 6 bulan.
Sebanyak 5 tersangka penganiayaan telah ditangkap, mulai dari ayah kandung D yang berinisial JA (37), ibu tiri EN (42), lalu kakak tiri PA (21), nenek tiri MS (65), dan paman tiri SM (43).
Kasus penganiayaan ini pertama kali diketahui warga pada Senin (9//10/2023), saat korban berhasil kabur dari rumah dalam keadaan penuh luka di tubuhnya.
Warga kemudian melaporkan kasus penganiayaan D ke Polresta Malang.
Salah satu warga yang berinisial M (32), mengatakan ayah kandung korban, JA, bekerja sebagai pedagang asongan di lampu merah.
"Setahu saya, ibu tiri korban ini tidak bekerja. Kalau yang ayah kandung korban ini, merupakan pedagang asongan dan berjualan kacang di lampu merah maupun saat ada keramaian," paparnya, Kamis (12/10/2023), dikutip dari TribunJatim.com.
Menurut M, JA dan para tersangka lain dikenal sebagai warga yang tertutup dan jarang berkomunikasi dengan tetangga.
"Kepribadian para terduga pelaku itu tertutup, khususnya ayah kandung korban."
"Diajak kerja bakti sama warga, mereka tidak mau dan memilih menutup diri. Selain tertutup, juga tidak mau diatur," sambungnya.
Ia menambahkan JA pernah hampir diusir dari desa karena perilakunya yang meresahkan.
"Pernah, ayah kandung korban itu menyetel speaker dengan suara keras saat malam hari."
"Saat ditegur, malah marah-marah dan tidak terima," bebernya.
Kini, JA dan istri tirinya ditahan di Rutan Polresta Malang Kota.
(Tribunnews.com)