TRIBUNNEWS.COM - Bupati Magelang, Zaenal Arifin mengatakan akan melakukan mediasi kepada dua kelompok yang terlibat bentrokan.
Bentrokan yang dimaksud itu terjadi di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, pada Minggu (15/10/2023) sore.
"Nanti kita akan lakukan mediasi membantu proses penyelesaian persoalan ini, tadi kita sudah bersepakat," ujar Arifin, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (16/10/2023).
"Sekali lagi, kami prihatin dengan kejadian ini dan nanti kita akan menfasilitasi untuk melakukan mediasi agar peristiwa-peristiwa ini tidak terulang lagi di wilayah Mageng," imbuhnya.
Selain itu, aksi bentrokan tersebut juga menyebabkan sejumlah fasilitas umum rusak.
Saat ini, diketahui, kondisi sudah kondusif dan akibat bentrokan sejumlah kendaraan roda dua terbakar.
Baca juga: Fakta Bentrokan di Muntilan Magelang, Kronologi hingga 11 Motor Rusak, Ada yang Dibakar
Pihak Polresta Magelang pun hingga kini masih melakukan pendataan terkait kerugian yang ditimbulkan akibat bentrokan massa tersebut.
Sejumlah anggota baik TNI, Polri dan Satpol PP juga masih melakukan penjagaan secara ketat di lokasi kejadian.
Dalam bentrokan yang terjadi ini, dipastiikan tidak ada korban yang memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.
"Korban jiwa tidak ada. Korban luka belum ada laporan. Sementara ini juga belum ada laporan yang sampai dibawa ke Rumah Sakit," kata Kapolrestabes Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono, dikutip dari TribunJogja.com.
Kronologi Kejadian
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto menjelaskan, kronologi kejadian bentrokan tersebut.
Bentrok tersebut diduga melibatkan kelompok BSM dan Brigoda Wirodigdo yang merupakan Laskar PDI Perjuangan (PDIP) Yogyakarta dengan GPK Militan bersama Ketua Forum Aliansi Umat Islam Bersatu (FAUIB) Anang Umamudi.
"Minggu, 15 Oktober 2023 telah terjadi gesekan," ujar Stefanus