Saat mengikuti pameran itulah, produk Nasrafa mulai dilirik dan dikenal luas oleh masyarakat.
Seiring berjalannya waktu, Nasrafa menjadi UMKM yang ikut dikurasi Dinas UMKM dan Perindustrian Kota Surakarta.
Hasilnya, Nasrafa lolos kurasi dan sejak saat itu, Yani kerap ditunjuk untuk mengikuti pameran.
Hal ini secara langsung mempengaruhi penjualan dan omzet Nasrafa, termasuk diversifikasi produk.
Dari semula hanya kain jilbab, kini para pelukis di Nasrafa menggoreskan cat di atas sejumlah produk.
Misalnya tas, pouch, syal, kemeja, kaus, payung, hingga topi.
"Sampai saat ini, Nasrafa sudah memiliki 10-15 jenis produk," kata dia.
Dukungan dari Pemprov Jawa Tengah
Proses kurasi terhadap UMKM Nasrafa pun terus berlanjut hingga di tingkat provinsi melalui Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah (Jateng). Lagi-lagi, Nasrafa lolos.
Sejak saat itulah, pada 2017, Nasrafa mulai mendapatkan pembinaan, pelatihan, serta sejumlah peluang besar dari Pemprov Jateng.
Peluang tersebut adalah ditunjuk untuk mengisi pameran UMKM baik tingkat nasional maupun internasional.
Seperti saat pameran UMKM dalam rangka Asian Games 2018 di Senayan, Jakarta, Nasrafa menjadi satu-satunya perwakilan UMKM dari Jateng.
Termasuk saat ajang balap MotoGP di Sirkuit Mandalika tahun lalu, Nasrafa juga menjadi salah satu pengisi pameran mewakili Jateng.
Di skala internasional, Nasrafa sudah tiga kali mengikuti pameran. Pertama di Manila Fame, Filipina pada 2019.
Tiga tahun setelahnya yaitu 2022, Nasrafa ikut ambil bagian dalam pameran di Osaka, Jepang.