Marado memilih merantau dari Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara untuk mencari nafkah.
Ia mengaku terpaksa hidup mengemis di depan toko tersebut karena keterbatasan gerak dan berbicara.
Reaksi pedagang di depan Roti Ganda
Marado dikenal baik oleh lingkungan sekitarnya.
Hal itu diungkapkan Sara, pedagang di depan Roti Ganda yang telah mengenal korban.
Sara mengaku tak pernah terganggu dan justru heran saat Marado diganggu oleh dua remaja tersebut.
"Makanya kami kok lihatnya miris. Kok tega kali gitu ngambil uangnya. Bapak ini baik-baik aja kok di sini," kata Sara.
Baca juga: Viral Lansia di Banjarmasin Diduga Dipaksa Ngemis Anak Tirinya, Warga Geram: Orang Tua Diperas
Pelaku ditangkap
Dua remaja berinisial A alias RS (18) dan RK (13) yang merupakan pelaku penganiayaan dan perampasan uang milik pengemis disabilitas ditangkap Polres Pematang Siantar pada Senin (23/10/2023) siang.
Diketahui kedua pelaku putus sekolah dan positif narkoba, mengutip TribunMedan.com.
Hal tersebut diungkapkan Kapolres Pematang Siantar, AKBP Yogen Heroes Baruno.
Mulanya, pelaku melihat korban tertidur pulas dengan memegang beberapa lembar uang.
"Dua pelaku melihat korban tertidur sambil memegang uang sekitar Rp 200 ribu dan ada niat dari kedua pelaku untuk mengambil uang tersebut sehingga keduanya melakukan penganiayaan dengan menarik jaket, memukuli dan menginjak-injak," jelas Yogen, Senin (23/10/2023).
"Korban yang tidak dapat bertahan kemudian melepas uang yang diambil pelaku. Kedua pelaku kita amankan, terpisah. Pelaku berusia 13 tahun diamankan di sekitar lokasi," sambungnya.