TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal pecahnya kaca jembatan kaca 'The Geong' di Kawasan Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, Jawa Tengah.
Jembatan kaca tersebut pecah dan membuat empat wisatawan jatuh.
Dua di antaranya tersangkut, sedangkan yang lainnya langsung terjun hingga menewaskan satu orang.
Satu orang lainnya yang terjatuh kondisinya pun kritis.
Pihak Dinas Pekerjaan Umum (DPU) pun turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan.
Pengecekan dilakukan pada kaca yang digunakan pada jembatan.
Baca juga: Jembatan Kaca di Banyumas Pecah, 4 Wisatawan Terjatuh hingga 1 Tewas dan 1 Kritis
Imam Wibowo selaku Petugas DPU Bidang Penataan Bangunan mengatakan, kaca yang digunakan merupakan kaca berjenis tempered.
"Kita lihat jatuhnya kaca yang pecah bukan konstruksinya,"
Baru melihat jenis kaca dan tipe kaca tempered dan kita akan ukur ketebalan secara detail dan tiap kaca beda perlakuan sendiri apakah pecahnya jadi serpihan atau lempengan," katanya kepada Tribunbanyumas.com.
Ia pun akan memeriksa bagaimana perencanaan serta standar operasional jembatan tersebut.
"Kaca ini mesti dilihat apa yang direncanakan pemilik wahana misal untuk beban berapa dan berapa orang," jelasnya.
Ditanya soal penyebab pecahnya kaca, pihak DPU masih belum bisa menjelaskan.
"Kalau lihat tempat jatuhnya itu di dekat sama tumpuan, bukan karena di konstruksi tapi kami belum bisa menyimpulkan," ungkapnya.
Polisi Periksa Pengelola dan Pemilik
Pihak kepolisian pun memeriksa sejumlah saksi.
Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi mengatakan, pihak kepolisian sudah memeriksa lima saksi.
"Kami sudah periksa lima orang, termasuk pihak owner dan dan pengelolanya," kata Agus melalui pesan singkat, Rabu (25/10/2023) petang.
Mengutip Kompas.com, pihak kepolisian juga akan meminta keterangan saksi korban.
"Saksi korban masih di rumah sakit. Nanti perkembangannya kami sampaikan berikutnya," ujar Agus.
Kelayakan Jembatan Kaca Diperiksa
Pihak Polres Banyumas pun berkoordinasi dengan Labforensik Polda Jateng untuk memeriksa kelayakan jembatan kaca tersebut.
Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu mengonfirmasi hal tersebut.
"Termasuk apakah dilihat dari kajian ini jembatan layak atau tidak," katanya kepada TribunBanyumas.com.
Kronologi Jatuhnya 4 Wisatawan
Seorang saksi, Sunarto mengatakan, peristiwa pecahnya jembatan kaca di kawasan Hutan Pinus Limpakuwus menimbulkan suara yang keras.
"Saya lagi di sini tiba-tiba dengar suara 'glok, kropyak-kropyak' dari suara pecahan kaca," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Ia yang berada 20 meter dari lokasi pun langsung berlari mendekat dan melihat ada dua orang yang terjatuh.
"Saya lihat dua jatuh ke bawah, dua tersangkut. Dua orang yang jatuh itu tidak sadarkan diri, ibu-ibu semua," ujar Sunarto.
Sunarto pun langsung berteriak minta tolong ke orang yang sedang kerja di sekitar lokasi.
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunBanyumas.com, Permata Putra Sejati)(Kompas.com, Fadlan Mukhtar Zain)