TRIBUNNEWS.COM - Motif dari kasus anak buah nekat bacok komandannya di Sekolah Calon Tamtama Resimen Induk Daerah Militer (Secata Rindam) XVII Kasuari, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat, akhirnya terungkap.
Alasan Prajurit Kepala (Praka) DRB membacok Dansatdik Secata Rindam XVII Kasuari Letkol Inf Tamami karena masalah pribadi.
Praka DRB tidak terima kesalahannya diungkit oleh korban saat apel pagi.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVIII Kasuari Kolonel Inf Syawaludin Abuhasan mengungkapkan kronologi permasalahan pribadi yang menimpa Praka DRB.
Semua bermula Praka DRB pulang dari beribadah pada tanggal 15 Oktober 2023 lalu.
Saat hendak sampai di Secata Rindam XVII Kasuari, yang bersangkutan dipalak warga sekitar.
Baca juga: Detik-detik Anggota TNI di Manokwari Bacok Kepala Komandannya, Diduga Tersinggung Ucapan Korban
Praka DRB kemudian melakukan penganiayaan kepada pemalak tersebut.
Sikat cerita, masalah ini telah diselesaikan di Danridam XVIII Kasuari. Akan tetapi korban mengungkit masalah tersebut saat apel Sabtu (21/10/2023) pagi.
"Persoalan pemalakan dan bayar denda kepada warga ini kan sudah diselesaikankan oleh Danrindam."
"Namun, (masalah) diungkit ulang oleh Dansatdik Secata Letkol T saat apel. Praka DRB tidak terima dijadikan contoh negatif saat apel," ujar Syawaludin, dikutip dari Kompas.com, Kamis (26/10/2023).
Praka DRB lalu menemui komandannya di kantin setelah apel.
Dikutip dari TribunSorong.com, Praka DRB ketika itu sudah membawa parang dan membacok korban di bagian belakang kepala sebelah kanan.
Korban yang terluka dibawa ke Klinik Kesehatan Secata Rindam XVIII Kasuari guna mendapatkan perawatan medis.
Ia mendapatkan jahitan sebanyak 12 akibat dibacok anak buahnya.
Baca juga: Seorang Pria di Indramayu Ditangkap Karena Bacok Kakak Perempuan Hingga Tewas