TRIBUNNEWS.COM, SAMPIT - Identitas bocah yang ditemukan di belakang SPBU akhirnya terungkap.
Seorang ibu menduga balita itu anaknya yang telah hilang selama 2 tahun.
Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Irawati mengunjungi bocah malang tersebut di RSUD dr Murjani.
Irawati menceritakan bahwa seorang ibu dari Kabupaten Kotawaringin Timur, Kecamatan Telawang, telah kehilangan anaknya saat anak itu berusia 2 tahun dan sudah menghilang selama 2 tahun.
Baca juga: Nasib Bayi-bayi Prematur di Inkubator Rumah Sakit Gaza yang Dibombardir Israel
Keyakinan Irawati semakin kuat ketika ia menemukan persamaan antara tanda lahir balita tersebut dengan anaknya yang hilang.
Irawati menyampaikan kebenaran hal tersebut belum bisa dipastikan sepenuhnya.
Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan tes DNA ketika kondisi kesehatan anak tersebut sudah memungkinkan.
"Kami belum bisa memastikan karena foto itu diambil saat anak masih sehat, sementara anak yang baru ditemukan ini mengalami gizi buruk," ujarnya.
Temuan Balita
Nasib pilu dialami seorang balita yang ditemukan di lahan kosong di belakang SPBU Jalan Tjilik Riwut Km 8, Kabupaten Sampit, Kalimantan Tengah.
Balita perempuan ini pertama kali ditemukan oleh seorang sopir pikap yang sedang melintas.
Sang sopir terkejut mendengar suara tangisan balita di sisi kiri jalan.
Ia menyelidiki asal suara tersebut dan menemukan balita perempuan yang terbaring lemas, terbungkus kain.
Sopir tersebut dengan cepat memberitahu warga yang berada di dekat lokasi penemuan, termasuk Ibu Suratmi.
Tindakan bersama warga yang penuh kepedulian dilakukan termasuk membersihkan dan memberikan makanan kepada balita tersebut.