TRIBUNNEWS.COM - Praktik aborsi ilegal ditemukan di Bandung, Jawa Barat yang sudah dijalankan sejak tahun 2021.
Polresta Bandung menangkap pria bernama Dede (30) yang membuka praktik aborsi ilegal dan berpura-pura sebagai dokter.
Saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Bandung, tersangka Dede mengaku menyematkan gelar dokter di WhatsApp.
"Cuman saya namakan di WhatsApp itu dokter, dengan nama dr Ganesha SM," ungkap Dede, Senin (6/11/2023), dikutip dari TribunJabar.id.
Baca juga: Klinik Aborsi dan Tercantum di Google Map, Begini Tanggapan Dinkes Kota Bandung
Dalam menjalankan aksinya, Dede membuka jasa konsultasi aborsi secara online.
Dede mengaku belajar praktik aborsi dari Google dan menawarkan jasanya di media sosial Facebook.
Sudah lebih dari 100 orang yang dibantu Dede untuk melakukan aborsi.
"Dari tahun 2021, korban ada 100 orang lebih," tutur Dede.
Dede juga menjual obat untuk aborsi yang didapatkan dari Iwan (28) yang kini ditetapkan sebagai tersangka.
Dede membeli obat aborsi dari Iwan seharga Rp2,5 juta untuk setiap 12 strip.
Baca juga: Tampang Dokter Gadungan yang Buka Praktik Aborsi Online di Bandung: Serampangan Resepkan Obat
Obat tersebut dijual ke para korban dengan harga Rp1,5 juta setiap strip (1 strip berisi 10 butir).
"Per butirnya saya jual Rp 150 ribu," ucapnya.
Kasatnarkoba Polresta Bandung, Kompol Agus Susanto mengatakan korban praktik aborsi ilegal yang dilakukan Dede rata-rata berusia 20 tahun.
"Tapi tidak semua korbannya belum menikah, ada juga yang sudah menikah, tapi melakukan aborsi karena terlalu banyak anak," jelasnya.