"Jadi nanti saya cek dulu sejauh mana, setahu saya itu termasuk aset pemerintah."
"Jadi saya serah terima dengan bupati sebelumnya itu adalah aset pemerintah kabupaten Tanah Datar," kata Eka Putra di Kantor Gubernur Sumbar, Selasa.
Jika lahan tersebut terbukti milik perseorangan, ia tentu akan menyerahkannya.
"Kalau memang iya, buktikan, kalau memang iya milik mereka ada sertifikatnya, nggak mungkin kami tahan, tentu kami serahkan."
"Ini dari bupati-bupati sebelumnya ini, sudah lama ini," tambah Eka.
Terjadi Bentrok hingga Sebabkan 4 Siswa Luka-luka
Akibat penyegelan tersebut, SMPN 2 Batusangkar menerapkan belajar secara online atau daring terhadap siswanya pasca gedung sekolah disegel.
Proses pembelajaran pun berpindah ke gedung perpustakaan.
Namun, pada Selasa,siswa nekat datang ke sekolah.
Upaya siswa yang nekat masuk ke sekolah itu dihalangi oleh pihak penggugat hingga terjadi bentrok.
Akibat bentrokan tersebut, sebanyak empat siswa mengalami luka hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Kepala Sekolah SMPN 2 Batusangkar, Defison, mengatakan beberapa siswa tersebut mengalami sesak napas, luka gores, hingga trauma.
"Ada yang sesak napas, ada yang trauma, ada yang (mengalami luka) gores. Tapi, sepertinya hari ini sudah pulang semua," ujar Defison, Rabu (8/11/2023), dikutip dari TribunPadang.com.
Meski begitu ia belum dapat memastikan apakah empat siswa tersebut mengalami tindak kekerasan atau tidak.
Untuk itu, kini kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan.
"Kalau tindak kekerasan atau tidaknya belum bisa dipastikan, saat ini masih di selidiki."
"Kalau pernyataan dari kita mungkin karena dorong-dorongan," jelasnya.
(Tribunnews.com/Linda) (TribunPadang.com/Wahyu Bahar/Fajar Alfaridho Herman)