Sementara pesawat nomor ekor TT-3103 dipiloti Mayor Pnb Yuda A Seta di kursi depan dan Kolonel Pnb Subhan di kursi belakang.
Kedua pesawat itu sedang melakukan latihan formasi secara rutin.
Sebelum terbang, kata Agung, pesawat itu berada dalam kondisi baik dan tak memiliki masalah.
"Kedua pesawat tersebut lost contact pada pukul 11.18 WIB dan diperkirakan mengalami accident, dan menurut laporan dua pesawat tersebut jatuh di daerah Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan," kata Agung dalam keterangan video yang diterima pada Kamis (16/11/2023).
"Kedua pesawat sedang melakukan latihan formasi secara rutin. Diketahui bahwa kedua pesawat sebelum terbang dalam kondisi baik, tidak ada masalah," sambungnya.
Lokasi Jatuhnya Pesawat dan Korban Jiwa
Babul Arifandhie menyebut titik kejadian jatuhnya pesawat jauh dari pemukiman warga.
Pesawat TNI AU itu jatuh di kawasan lereng Gunung Bromo, tepatnya di sisi utara gunung tersebut.
Akibat titik lokasi kejadian yang jauh dari permukiman dan medan yang dilalui sangat terjal, petugas menjadi kesulitan untuk menuju ke sana.
"Titik kejadian ini jauh dari permukiman, medan juga sangat terjal. Ini berada di kawasan lereng Pegunungan Bromo di sisi utara Gunung Bromo," kata Babul Arifandhie dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis.
"Sehingga petugas juga kesulitan untuk mengakses ke lokasi karena lokasi tak bisa diakses oleh kendaraan roda empat."
"Praktis, hanya kendaraan roda dua yang bisa digunakan untuk menuju ke lokasi. Itu pun kendaraan roda dua dengan spesifikasi tertentu," tuturnya.
Babul melanjutkan, bahwa berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDP) Kabupaten Pasuruan, meski medan terjal, sejauh ini mereka masih memprioritaskan untuk melakukan evakuasi dengan menggunakan jalur darat.
Petugas gabungan dari Basarnas, TNI-Polri juga telah meminta keterlibatan dari warga sekitar serta komunitas sahabat gunung yang memahami kondisi medan dan letak geografis.