TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Prada Jefriando Simatupang (23), seorang anggota TNI di Palembang meninggal dunia, Rabu (15/11/2023).
Awalnya Jefri disebut meninggal akibat kecelakaan.
Namun keluarga menilai kematian Prada Jefri janggal.
Meski terdapat sejumlah luka di tubuh Jefri, namun kondisi sepeda motor korban tidak mengalami kerusakan sama sekali.
Baca juga: Empat Prajurit TNI Meninggal Dunia Diduga Diserang Kelompok Teroris di Nduga Papua
Hingga kini penyebab kematian Prada Jefri masih belum jelas.
Lalu benarkah Prada Jefri meninggal akibat kecelakaan?
Kapendam II Sriwijaya, Kolonel Kav Rohyat Happy Ariyanto saat dikonfirmasi membenarkan meninggalnya Prada Jefri karena kecelakaan.
Dia mengatakan berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, meninggalnya Prada Jefri Ando Simatupang karena kecelakaan tunggal yang dialami korban.
Hal ini disampaikan Rochyat, setelah Den Intel Kodam II/Swj melakukan pemeriksaan dan memanggil para saksi yang berada di TKP (tempat kejadian perkara) saat laka lantas tersebut terjadi.
"Korban meninggal dunia murni lakalantas tunggal, jadi bukan karena pengeroyokan ataupun penganiayaan," ungkapnya.
"Jadi dari keterangan para saksi itu, disimpulkan bahwa korban ini meninggal setelah mengalami lakalantas tunggal," ujarnya.
Kesaksian Pacar
Sementara itu, pacar Prada Jefri, Devi mengungkap bahwa dia masih sempat menghabiskan waktu beberapa saat di malam sebelum kekasihnya itu ditemukan tak sadarkan diri diduga kecelakaan.
Baca juga: Minibus Kecelakaan di Perbatasan Karangasem-Bangli, Beberapa Penumpang Dikabarkan Tewas
Devi mengatakan pada malam sebelum kejadian, Sabtu (11/112023), Prada Jefriando Simatupang menjemput dia ke kos-kosan untuk mengajak pergi nongkrong menemui temannya.
"Ketika malam itu kami keluar rencana mau nonton, tapi karena sudah terlalu malam akhirnya kami ke Kedai Siru sekitar jam setengah 9 malam," kata Devi dikutip dari TribunSumsel.com.
"Karena tidak ada temannya kami pulang jam 11 malam, dia mengantar saya pulang ke kosan terus dia pulang ke rumah," katanya, Kamis (16/11/2023).
Namun dalam perjalanan, ada seseorang yang menelepon Prada Jefriando untuk mengajaknya keluar.
Devi mengaku tidak tahu siapa yang menghubungi pacarnya waktu itu.
"Ada yang menelepon ngajak keluar," sambungnya.
Devi mengaku dirinya sudah menjalin hubungan asmara selama lima tahun dengan Prada Jefriando.
Sepengetahuannya, Prada Jefriando tidak memendam ataupun menceritakan ada masalah di tempat dia bertugas.
"Tidak pernah ada masalah," katanya.
Kepergian Prada Jefri untuk selamanya membuat Devi merasa sangat kehilangan.
Apalagi Prada Jefriando juga sempat berjanji akan menikahinya ketika naik pangkat.
"Ada rencana menikah setelah dia naik Pratu," ujarnya.
Baca juga: Dua Siswi SMAN 1 Karang Intam Kabupaten Banjar Jadi Korban Kecelakaan Lalu Lintas
Jenazah Dimakamkan secara Kedinasan
Sementara itu, Kamis (16/11/2023) proses pemakaman jenazah Prada Jefriando Simatupang dilakukan secara kedinasan di TPU Kristen Talang Jambe.
Pemakaman Prada Jefriando Simatupang dihadiri oleh sanak keluarga, kerabat, dan jajaran Yonif Raider 200 beserta Kodam II Sriwijaya.
Keluarga terutama sang ibu, Sri Hartati tampak tak kuasa menahan rasa sedih ketika anak bungsunya dimasukkan ke liang kubur.
Labas Simatupang, ayah Prada Jefriando mengatakan, pihak keluarga merasa senang dengan kehadiran anggota Kodam II Sriwijaya yang turut mengantar kepergian anaknya.
"Pemakaman anak saya berjalan lancar. Kami merasa senang atas antusiasnya dari Kodam II Sriwijaya," ujar Labas.
Mengenai proses hukum yang sudah dilaporkan, keluarga sudah meminta izin Denpom II/4 untuk melanjutkan kasus yang dilaporkan ke Polrestabes Palembang.
"Menindaklanjuti proses hukum kami minta persetujuan Denpom mengingat ada kejanggalan-kejanggalan," katanya.
Prada Jefri Sempat Koma
Meninggalnya Prada Jefriando Simatupang masih menyisakan misteri.
Keluarga menduga ada kejanggalan di balik meninggalnya Prada Jefri.
El Simatupang (53), ayah Prada Jefri mengatakan, anaknya itu baru pulang ke rumah pada Sabtu (11/11/2023) sekitar pukul 16.30 WIB.
Ia lalu meminta izin untuk keluar malam mengajak pacarnya untuk nongkrong di sekitar kawasan Kambang Iwak Palembang.
Baca juga: Kecelakaan di Banjarbaru Kalsel Menewaskan Dua Pengendara Motor
"Jam delapan malam dia pamit keluar mau ajak pacarnya keluar nongkrong. Saya minta dia istirahat saja di rumah. Ketika sedang istirahat terdengar HP dia itu berdering terus artinya dia masih di rumah," ujar El saat ditemui di rumah duka yang berlokasi di Jalan Panca Usaha Kelurahan 5 Ulu Palembang, Rabu (15/11/2023).
Namun tanpa sepengetahuan El, ternyata sang anak keluar rumah.
Setelah ditelusuri, dia bertemu dengan salah seorang teman satu leting dan saudaranya yang merupakan seorang warga sipil.
"Ternyata sekitar pukul 01.00 WIB malam dia ini diam-diam keluar rumah, ditelpon temannya untuk ketemuan. Ternyata dia mengajak pacarnya pergi nongkrong dan lalu mengantar pacarnya pulang sekitar pukul 23.00 WIB, " katanya.
Keesokan harinya, sekitar pukul 06.00 pagi, El diberi kabar anaknya dilarikan ke Rumah Sakit AK Gani dalam keadaan sedang koma.
Tiga hari di rumah sakit dalam kondisi koma, korban akhirnya meninggal di rumah sakit.
"Setelah kami telusuri lagi dari keterangan kakak kawan satu letting-nya meninggalkan anak kami bersama seniornya di sebuah cafe di Jalan Radial. Belum tahu apa memang janjian dengan seniornya atau gimana," katanya.
El mengatakan, kesatuan tempat Prada Jefri bertugas sudah mencari tahu lewat CCTV di simpang Charitas dan terlihat ada kemacetan.
Dari situ ada indikasi Prada Jefriando mengalami kecelakaan.
Namun pihak keluarga merasa janggal, sebab meski tubuh Prada Jefriando ada luka di dagu, lecet pipi, dan kepala namun kondisi sepeda motornya tidak mengalami kerusakan sama sekali.
"Kami lihat motornya tidak ada kerusakan, mulai dari spakbor dan lain-lain. Hanya lecet sedikit bagian lampu dan pijakan kaki yang bagian karetnya lepas," katanya.
Keluarga berharap kasus ini bisa terungkap, jika ini ternyata ada tindak kriminal harus diperhatikan dan diungkap.
"Kami harap dari Kodam II Sriwijaya lebih memerhatikan kasus ini. Jangan seolah-olah ini hanya ada lakalantas, " katanya.
Buat Laporan Polisi
Keluarga Prada Jefri sudah membuat laporan ke Polrestabes Palembang, Rabu (15/11/2023) siang.
Irwansyah (23), kakak Jefriando mengaku baru mengetahui kejadian tersebut pada Minggu (12/11/2023) pagi.
Saat itu korban sudah berada di RS AK Gani.
Irwansyah mengetahui kejadian tersebut setelah ditelepon piket Raider 200.
"Berawal kami ditelpon dan mendapatkan kabar bahwa adik mengalami kecelakaan. Lalu kami mencari tahu keberadaan adik saya," kata Irwansyah dihadapan petugas Sentra Pelayana Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang.
Irwansyah menambahkan, sesampainya di rumah sakti, ia melihat korban sudah dalam kondisi kritis.
Irwansyah menduga adiknya itu dianiya oleh seseorang, hingga akhirnya meninggal dunia.
Diketahui, Prada Jefriando mengalami luka memar di bagian mata kanan dan mengalami luka lecet di bagian pipi kiri luka robek.
Selain itu, ada juga luka robek dibagian dagu, luka memar di bagian bahu kanan, dan luka memar di bagian kepala belakang.
"Oleh itu merasa ada kejanggalan, Kami melaporkan kasus ini ke Polrestabes, Palembang," katanya.
Irwansyah juga berharap laporan ini segera ditindaklanjuti oleh petugas Polrestabes, Palembang.
Sementara, laporan keluarga korban sudah diterima oleh petugas SPKT Polrestabes, Palembang, dengan NO LPB/2565/XI/2023/SPKT/Polrestabes Palembang/Polda Sumsel.
Diolah dari artikel yang telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Pacar Prada Jefriando Buka Suara, Ungkap Kronologi Sebelum Kekasihnya Meninggal: Ada yang Nelpon