"Info lain: Istri saya enggak punya kerabat+teman dekat. tapi semua teman kerja di klinik/RS sudah dihubungi. (emotikon dua telapak tangan menempel dan menangis)."
Belakangan, keberadaan dokter Qory diketahui bersembunyi di rumah aman milik Dinas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bogor.
Ia mengalami trauma hebat. Bahkan petugas P2TP2A Kabupaten Bogor membutuhkan waktu mengorek keterangan darinya.
Setelah dokter Qory sedikit tenang, petugas P2TP2A Kabupaten Bogor dapat mengorek keterangan mengenai apa yang terjadi.
Terungkaplah dokter Qory mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh sang suami.
Petugas lantas menyarankan dokter Qory melapor ke polisi.
Namun, dokter Qory menolak. Ia beralasan masih cinta dan sayang terhadap sang suami.
"Kami sebagai pendamping, awalnya sudah ajak (dokter Qory) ke sini (lapor ke polisi), cuma dia enggak mau karena sangat sayang sama suaminya, dia enggak mau suaminya sampai kena," ujar Saryuni, petugas P2TP2A Kabupaten Bogor, kepada wartawan, seperti dikutip dari Tribunnewsbogor.com, Jumat (17/11/2023).
Menurut Saryuni, awalnya dokter Qory enggan mendatangi Polres Bogor dan melaporkan suaminya.
"Semalem aja sebenernya dia juga masih belum mau, nah tadi pagi kami mengajak LKSA untuk mengaji, saya berdoa dengan anak yatim dan akhirnya dokter Qory terbuka dan mau ke kantor polisi," lanjut Saryuni.
Dokter Qory berubah pikiran. Ia siap menyambangi Polres Bogor dan membuat laporan untuk menjerat sang suami Willy Sulistio.
Saryuni langsung memfasilitasi dokter Qory untuk lapor polisi.
Ia bergegas menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan nanti dan berkoordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor.
"Saya langsung telepon kantor untuk menyediakan bukti, kita langsung janjian ke Kanit," katanya.