TRIBUNNEWS.COM - Ratusan warga Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat mengalami keracunan usai mengonsumsi nasi kotak yang dibagikan pengurus Masjid Al Hidayah, Jumat (17/11/2023) siang.
Sebanyak 250 nasi kotak dibagikan dalam rangka Jumat Berkah.
Para korban mulai merasakan gejala keracunan pada Jumat sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Untuk mengungkap penyebab keracunan massal, polisi memerisa sejumlah saksi pada Sabtu (18/11/2023) hingga Minggu (19/11/2023).
Diketahtui, petugas terbagi jadi dua titik pemeriksaan.
Baca juga: Sekitar 160 Orang Jadi Korban Keracunan Nasi Kotak, Diperkirakan Jumlahnya akan Terus Bertambah
Pertama petugas memeriksa juru masak dan bungkus makanan.
Kemudian, petugas lainnya melakukan pemeriksaan terhadap pengurus masjid serta saksi lain di titik lainnya.
Salah satu yang diperiksa adalah pengurus Masjid Al Hidayah, yakni Supena. Masjid tersebut merupakan lokasi dimana nasi kotak Jumat Berkah dibagikan.
Supena menyebutkan bahwa aksi Jumat Berkah sudah berlangsung selama dua tahun lamanya yang dilakukan oleh donatur tetap warga setempat tepatnya di sekitar masjid itu.
"Kejadiannya ibu Hajah Dian atau bapak Irfan setiap hari Jumat biasa mengadakan Jumat berkah nasi kotak, itu sudah berjalan kurang lebih dua tahun, dibagikan secara sukarela, dan dia ambil tema jumat berkah," ujar Supena.
Supena menjelaskan, jika selama dua tahun pembagian nasi kotak Jumat Berkah tidak pernah ada peristiwa keracunan seperti sekarang.
Baca juga: Puluhan Warga di Bantul Keracunan Makanan yang Disuguhkan saat Acara
Dirinya juga mengaku, tak mengetahui penyebab pasti kejadian tersebut.
"Sudah dua tahun, belum pernah dan baru kali ini terjadi, saya tidak tahu bahan yang salah atau apa saya tidak tahu," katanya.
Namun terungkap, jika saat kejadian keracunan dan hampir di setiap pembagian, warga sekitar masjid hanya memasak nasinya saja, sedangkan lauk pauknya dikirim dari wilayah Purwakarta Kota.
"Nasi boks 250, pastinya tidak tahun informasinya dari penyedia yang pengemas 250 boks, seperti biasa ibu-ibu masak nasi di sini, tapi lauk pauknya telur balado dan mie itu di masak di Purwakarta , tidak tahu yang jelas Bu hajah Dian yang mengirim ke sini," ujar Supena.
Sementara itu, Kapolres Purwakarta AKBP Edwar Zulkarnain membenarkan, pihaknya lakukan penyelidikan terhadap dugaan keracunan.
"Sampai saat ini masih dilaksanakan penyelidikan lebih lanjut oleh Satreskrim Polres Purwakarta dan Polsek Kiarapedes," ujar Edwar.
Baca juga: 78 Santri di Batang Alami Keracunan Makanan, Sampel Nasi Goreng hingga Air Teh Masih Diperiksa
Dirinya mengatakan, pihak Polres Purwakarta sudah koordinasi dengan Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta untuk mengambil sampel makanan serta muntahan atau makanan guna mengetahui penyebabnya.
"Masih dalam penyelidikan, untuk sample uji makanan Puskesmas Kiarapedes sudah mengirimkan ke laboratorium Dinas Kesehatan Kabupatan Purwakarta untuk dilakukan pengecekan laboratorium. Kami juga sudah melakukan pengecekan TKP dan meminta keterangan dari sejumlah warga," kata Edwar.
Sementara, untuk para korban keracunan sudah berangsur membaik sejak Sabtu (18/11) pagi kemarin. Mereka sudah diperbolehkan pulang dan istirahat di rumah dengan dibekali obat oleh tim medis.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul UPDATE Keracunan Massal di Cikubang Purwakarta, Juru Masak dan Pengurus Masjid Diperiksa