"Mereka bilang 'uda pak Edy keluar aja, nanti daripada di sini ribut'. 'Saya ngak mau tahu' kata ayah, pokoknya pemain saya harus aman'."
"Habis dari situ, kami didorong untuk keluar karena kondisinya tidak memungkinkan, kemudian saya tarik ayah (Edy), keluar meninggalkan stadion," ujar Ari.
Ini yang membuat Ari membantah kabar massa hendak mengeroyok Edy saat peristiwa terjadi tersebut.
"Jadi kalau dibilang dikeroyok, ngak ada, itu tidak ada, jadi intinya pemain itu bisa keluar karena ayah berdiri di tengah stadion," ungkapnya.
Ari juga menjelaskan bahwa pemain PSMS baru bisa keluar meninggalkan stadion Minggu (19/11/2023) pukul 01.00. Dia sangat menyayangkan mengapa insiden seperti ini bisa terjadi.
"Kami lihat pihak keamanan seperti takut dan tidak bisa melakukan hal apapun."
"Saya bilang standar liga tidak begini apalagi lagi katanya, tembus suporter paling banyak selama pertunjukan liga 2 PSMS lawan Persiraja tembus 31 ribu penonton, tapi pengamanannya kok begini sekali," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribungayo.com dengan judul Begini Penjelasan Direktur PSMS Medan, Soal Mantan Gubernur Sumut Nyaris Diamuk Saat Laga Persiraja