Saat itu, Suprianda ditemani sang istri, tiba di rumah AS sekira pukul 10.30 Wita.
Biasanya korban mengajak istrinya masuk, namun kali ini ia meminta istrinya untuk menunggu di luar.
"Dia (korban) bilang tunggu saja, tidak akan lama. karena mereka mau ke acara nikahan teman," ujar Hanifah, dilansir TribunKaltim.co.
Namun, hingga pukul 13.30 Wita, korban tak kunjung keluar.
Sang istri yang merasa khawatir lantas menyusul dan masuk melalui akses rahasia yang pernah ditunjukkan oleh suaminya.
Setibanya di dalam, istri korban histeris melihat suaminya dalam kondisi berlumuran darah di dalam kandang harimau.
Hanifah mengatakan, kandang harimau tersebut memiliki dua pintu.
Dari keterangan majikan korban, satu sisi pintu kandang tidak terkunci.
Sehingga diduga kuat harimau tersebut keluar dan berhasil menerkam korban.
"Kakak ipar saya langsung lari keluar, karena sempat dilarang pergi," ungkapnya.
Setelah berhasil keluar dari rumah itu, istri korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sungai Pinang.
Sebenarnya, lanjut Hanifah, selama satu bulan terakhir, sang kakak sudah berniat mengundurkan diri, namun selalu ditahan oleh majikannya.
Alasan Suprianda ingin mengundurkan diri lantaran takut diterkam harimau.
"Katanya takut, harimaunya sering mau menerkam, tapi bosnya enggak percaya."
"Bosnya selalu ngancam kakak saya akan dipecat dari tempat gym kalau berhenti kasih makan harimau," jelas dia.
Kini, ketakutan Suprianda itu jadi kenyataan. Ia tewas diterkam harimau.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunKaltim.com/Rita Lavenia)