Jasad korban kini telah berada di kamar jenazah RSUD AW Sjahranie, Kota Samarinda.
Sebelum tewas, Suprianda pamit kepada istrinya untuk memberi makan harimau milik bosnya.
Hanifah, adik korban mengatakan, setiap hari kakaknya bertugas memberi makan harimau setiap pukul 10.00 Wita.
Sabtu siang, seperti biasa ia berangkat ke rumah majikannya itu untuk memberi makan hewan buas tersebut.
Ia ditemani sang istri, mereka tiba di rumah bernomor 99 tersebut pada pukul 10.30 Wita.
Biasanya korban akan mengajak sang istri masuk.
Namun kali ini ayah satu anak tersebut meminta sang istri cukup menunggu di luar.
"Dia bilang tunggu saja. Tidak akan lama. Karena mereka mau ke acara nikahan teman," jelas Hanifah saat dijumpai TribunKaltim.co di RSUD AW Sjahranie Samarinda.
Namun hingga pukul 13.30 Wita korban tak kunjung keluar.
Kakak iparnya (istri korban) yang dilanda rasa khawatir akhirnya menyusul dan masuk melalui akses rahasia yang pernah ditunjukkan oleh sang kakak.
Setibanya di dalam, perempuan yang tengah hamil tua tersebut histeris sebab mendapati tubuh sang suami sudah berlumuran darah di dalam kandang harimau.
Ia menjelaskan, kandang harimau Sumatera yang belum dipastikan jenisnya tersebut memiliki dua pintu.
Dari keterangan majikan sang kakak, satu sisi pintu kandang tidak terkunci.
Sehingga diduga kuat harimau tersebut keluar dan berhasil menerkam korban.