"Sementara baru penyampaian lisan, belum ada penyampaian tertulis kepada kamki terkait rencana pencabutan laporan tersebut," ucapnya.
Teguh juga tak menampik soal alasan Dokter Qory mencabut laporan polisi karena masih menyayangi sang suami.
"Yang kami tahu, memang yang kami lihat dan kami komunikasikan dengan Dokter Qory."
"Dan kemarin terjadi kekerasan itu memang karena dipicu emosi yang memuncak," terangnya.
Kendati demikian, kasus KDRT yang menimpa Dokter Qory ini sementara masih berjalan.
"Sampai saat ini masih bergulir ya. Jadi asumsi kami perkara ini masih lanjut karena masih belum ada pencabutan secara tertulis," ungkap Teguh.
Sempat Dilema Laporkan Willy ke Polisi
Sebelum melaporkan suaminya atas kasus KDRT, Dokter Qory ternyata sempat dilema.
Hal itu disampaikan pendamping Dokter Qory dari Dinas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bogor, Saryuni.
Ketika mencari perlindungan ke Kantor Dinas P2TP2A, Dokter Qory menceritakan perlakuan suaminya selama ini.
Petugas yang mengetahui permasalahan itu lantas memberikan pilihan kepada ibu tiga anak itu untuk melaporkan suami Dokter Qory ke polisi.
Namun, Dokter Qory sempat merasa dilema karena masih mencintai Willy.
Baca juga: Suami Dokter Qory Ditahan, Kejiwaan Tersangka Willy Sulistio akan Diperiksa, Diduga Mengidap Bipolar
"Kami sebagai pendamping itu awalnya sudah ngajak ke sini (lapor), cuma dia engga mau karena sangat sayang sama suaminya, dia enggak mau suaminya sampai kena," terangnya, Jumat (17/11/2023).
Pihak P2TP2A kemudian melakukan berbagai upaya agar Dokter Qory mau melaporkan Willy ke polisi.
"Semalem aja sebenarnya dia juga masih belum mau, nah tadi pagi kami mengajak LKSA untuk ngaji."