Ia mengatakan, sesaat sebelum kecelakaan, masinis KA Probowangi telah memberikan peringatan dengan klakson pada jarak 500 meter.
Namun, tiba-tiba ada mobil yang datang dengan jarak yang dekat.
Mengutip TribunMataraman.com, masinis pun tak sempat melakukan pengereman.
"Informasi dari masinis menerangkan bahwa pada saat sebelum melintasi JPL 63, jarak 500 meter sudah membunyikan klakson. Ketika kereta api mendekat malah mobil minibus tidak memperlambat lajunya. Sehingga tabrakan pun terjadi lantaran kereta api juga tidak sempat melakukan pengereman," jelasnya.
Anwar menuturkan, apabila dipaksa melakukan pengereman, maka kereta akan anjlok.
"Karena jika terpaksa melakukan pengereman maka resikonya kereta api bisa anjlok," ujarnya.
Ia memperkirakan, kecepatan KA Probowangi saat itu adalah 70 kilometer per jam.
"Jarak ideal untuk seperti jalur Randuangung - Klakah tersebut yakni dapat ditempuh dengan kecepatan 70 kilometer per jam. Lalu jarak ideal melakukan pengeraman yakni 400 sampai 500 meter," tutupnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunmataraman.com dengan judul Polisi Periksa Masinis KA Probowangi yang Menabrak Isuzu Elf di Lumajang Hingga 11 Orang Tewas
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunMataraman.com, Erwin Wicaksono)