Mereka ditembak karena diduga membawa bom ikan.
Insiden penembakan ini terjadi saat keempat korban akan melaut.
Tiba-tiba mereka diadang oleh orang tidak dikenal.
Baca juga: Dirpolairud Polda Sultra Duga 4 Nelayan Ditembak Oknum Polairud Patroli: Nelayan Sedang Bom Ikan
Kepala Desa Cimpedak, Sapirudin membenarkan peristiwa penembakan terhadap warganya di perairan Laonti.
"Betul, ada empat warga saya yang ditembak," ujarnya.
Akibat kejadian tersebut, satu korban bernama Maco meninggal dunia karena terkena tembakan di dada kanan.
Saat ini, jenazah korban akan dibawa di RS Bhayangkara Kendari untuk diautopsi.
Satu Korban Penembakan Oknum Polairud Polda Sultra Dirujuk ke RS Bhayangkara, Jenazah Maco Diautopsi
Polda Sultra Persilakan Keluarga Nelayan Jika Mau Melaporkan Tindak Pidana Penembakan Oknum Polairud
Sementara Putra terkena tembakan di bagian belakang dan dirawat di RS Santa Anna.
Korban Ucok yang terkena tembakan di dada dirawat di RS Bhayangkara Kendari.
Sedangkan, Alung dirujuk ke Puskesmas Langara Konawe Kepulauan.
Hingga berita ini diunggah belum diketahui pelaku dan motif penembakan.
Baca juga: Curi Uang Rp60 Juta Milik Nasabah Bank, 2 Orang Residivis Ditembak saat Ditangkap
Sementara itu Dirpolairud Polda Sultra, Kombes Pol Faisal Florentunis Napitupulu menduga empat nelayan di Kecamatan Laonti, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) ditembak oleh oknum Polairud Polda Sultra yang sedang melakukan patroli.
Penembakan itu terjadi saat empat nelayan tersebut hendak mencari ikan di perairan Cempedak, Jumat (24/11/2023) sekira pukul 02.00 Wita dini hari.
"Diduga masalahnya karena nelayan yang sedang bom ikan," ujar Dirpolairud Polda Sultra, Kombes Pol Faisal Florentunis Napitupulu.
Kini pihaknya masih menyelidiki penyebab oknum anggota polisi menembak empat nelayan tersebut.
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari/Sugi Hartono)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Jenazah Nelayan Ditembak Oknum Polisi Tiba di Kendari Sulawesi Tenggara, Diautopsi di RS Bhayangkara