KRI Kapak-625 mencoba mendekat sampai dengan jarak 100 yard guna menyemprotkan air laut dengan selang hydran haluan.
Akan tetapi, semprotan air laut tidak bisa menjangkau KLM Indo Siren, sehingga tidak memungkinkan bermanuver pada jarak yang lebih dekat lagi, disebabkan bahaya navigasi di sekitar kapal terbakar berupa batu karang dan kedangkalan.
Selanjutnya, KRI Kapak-625 menurunkan rigid hull inflatable boat (RHIB) guna mengobservasi lebih lanjut terhadap KLM Indo Siren serta pengamanan sektor.
Baca juga: Kapal Terbakar di Perairan Berhala, Dua Orang Ditemukan Tewas
Hal itu dilakukan supaya perahu-perahu di sekitar menjaga jarak aman, karena dikhawatirkan ada ledakan.
Kemudian, RHIB dan tim kesehatan KRI Kapak-625 menuju Gloria Homestay yang berjarak 1 Nm dari lokasi, melakukan pendataan dan memastikan kondisi ABK dan penumpang KLM Indo Siren.
Diketahui ABK 10 orang dan penumpang 20 orang (15 WNA dan 5 WNI) dalam keadaan selamat.
Sekitar pukul 13.00 WIT Kapal Basarnas Sorong BR 221 tiba di lokasi kejadian guna melaksanakan penjemputan terhadap ABK dan penumpang KLM Indo Siren.
Selanjutnya para korban dievakuasi menuju Pelabuhan Waisai, Kabupaten Raja Ampat guna penanganan lebih lanjut.
Sumber: (tribunsorong.com/willem oscar makatita/taufik nuhuyanan)
Artikel ini telah tayang di Tribunsorong.com dengan judul 15 Turis Asing Dievakuasi, Selamat dari Kebakaran Kapal Wisata di Perairan Piaynemo