TRIBUNNEWS.COM, AGAM - Sebanyak 300 orang dikerahkan untuk melakukan pencarian terhadap korban erupsi Gunung Marapi di hari ketiga pencarian, Selasa (5/12/2023).
Tim gabungan dari Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu terdiri dari TNI, POLRI, BPBD, SAR, masyarakat dan pecinta alam.
Kepala Kantor SAR Kota Padang, Abdul Malik, mengatakan, hari ini pihaknya juga dibantu oleh SAR Pekanbaru dan SAR Jambi.
"Jadi semua tim gabungan itu sudah mengisi setiap pos yang kami sediakan untuk evakuasi dengan cara estafet," ujarnya.
Baca juga: Semua Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan, Hari Ini Tim Gabungan Targetkan Evakuasi 8 Pendaki
Evakuasi pada hari ini kata Abdul Malik akan dibagi dalam dua jalur yaitu jalur pintu rimba dan jalur trabas.
Ia berharap evaluasi bisa berjalan lancar karena sudah dipastikannya seluruh titik korban yang masih berada di puncak.
Kondisi terkini di lokasi, erupsi masih berlangsung sehingga menyebabkan hujan abu sampai bagian kaki Gunung.
Ditambah hujan gerimis dan kabut tebal turut menyelimuti Gunung Marapi pada proses evakuasi hari ini.
Butuh Waktu 6 Jam
Tim SAR Gabungan butuh waktu enam jam untuk membawa korban meninggal akibat erupsi Gunung Marapi di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Selasa (5/12/2023).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Abdul Malik, mengatakan untuk membawa jenazah korban membutuhkan waktu selama 6 jam.
"Kalau normal dan tidak ada beban, itu membutuhkan waktu 2,5 jam. Sedangkan dengan kondisi membawa korban membutuhkan waktu lebih dan bisa selama 6 jam," kata Abdul Malik.
Baca juga: Tim Gabungan Pastikan 12 Pendaki di Gunung Marapi Sudah Diketahui Posisinya & Segera Dievakuasi
Pantauan TribunPadang.com di Posko Pos 1 Jalur Via Batu Palano terlihat dipenuhi oleh petugas dan pihak keluarga dari korban.
Saat ini abu vulkanik dari aktivitas Gunung Marapi ini masih menyelimuti Pos 1 Jalur Via Batu Palano.
Abu vulkanik ini pun terbawa gerimis dan membuat sepeda motor yang terparkir diselimuti abu.