Jika terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat terlempar sejauh radius 3 km dari puncak.
APG Gunung Merapi terpantau dari Pos Jurangjero dan Pos Babadan.
Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan mengonfirmasi adanya APG Gunung Merapi.
Baca juga: BKSDA Sumatra Barat Diduga Lalai yang Akibatkan Jatuhnya Korban Erupsi Gunung Marapi
Tim Pos Babadan, Yulianto mengonfirmasi adanya APG Gunung Merapi meski secara visual APG tertutup kabut putih.
Yulianto menjelaskan, hujan di Gunung Merapi mengakibatkan abu vulkanik mengarah ke wilayah Desa Krinjing dan Desa Paten di Kabupaten Magelang.
Untuk wilayah Kabupaten Boyolali abu vulkanik mengarah ke Desa Stabelan, Desa Klakah dan Desa Tlogolele di Kecamatan Tlogolele.
"Berdasarkan laporan tim yang sedang piket dari Pos Babadan melaporkan visual sementara tertutup kabut. Namun memang terpantau ada APG Gunung Merapi," ungkapnya, dikutip dari rilis resmi BNPB.
Kepala Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Magelang, Sugiyono mengatakan wilayahnya mengalami hujan abu tipis akibat APG Gunung Merapi.
Abu tersebut telah bercampur air hujan.
Baca juga: Cerita Ridho Selamatkan Diri dari Erupsi Gunung Marapi: Ngesot dan Berguling, Kaki Kena Batu PanasĀ
"Kalau untuk Krogowanan karena cuaca kebetulan lagi gerimis. Itu memang hujan abu sama hujan air tapi terlihat sekali di mobil ambulans yang terparkir di rumah saya itu jelas kotor sekali," bebernya, Jumat (8/12/2023), dikutip dari TribunJogja.com.
Menurutnya hujan abu tidak mengganggu aktivitas warga lantaran intensitas abu masih rendah.
Ia telah meminta warganya untuk meningkatkan kewaspadaannya.
Sugiyono menambahkan sejumlah relawan yang berjumlah 25 orang telah disiagakan pemerintah desa.
Relawan tersebut berasal dari perangkat desa, warga setempat, hingga TNI, dan Polri.