News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siswa SMP di Surabaya Tewas Dibacok, sang Ibu Ceritakan Permintaan Terakhir Korban

Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Jenazah - MC meminta dirinya untuk menyimpan makanan di kulkas agar nantinya dapat dimakan sepulang bermain pada Jumat (8/12/2023) malam.

Atas kebaikan sederhana yang diterima oleh MC, ia merasa bahwa sang anak sangat terpacu motivasinya untuk bisa membalas kebaikan dari sang wali kelas di kemudian hari, kelak.

"Lalu saya pesan ke MC untuk menurut kepada saya. Sekolah terus sampai pintar. Kalau sudah kerja jangan lupakan (kebaikan) Bu Pram, kalau ketemu, salim, sapa," ungkapnya.

Rita tak menampik, perekonomian keluarganya memang pas-pasan.

Sang suami tak lagi bekerja. Sehingga untuk sekadar memberi uang kepada MC agar dapat membayar uang kas rutin di kelas pun, ia kesulitan.

Baca juga: Tawuran Remaja di Surabaya Menewaskan Pelajar SMP, Korban Sempat Ditolong Tukang Becak

"Kondisi kami ya begini. Ayahnya juga enggak kerja. Dia mandiri juga. Intinya Bu Pram mau menolong MC," katanya.

Namun, MC tidak pernah mengeluh dengan kondisi tersebut.

Bahkan saat Rita berupaya memberikan penawaran agar memilih SMA setelah lulus dari SMP nantinya, ia begitu terenyuh dengan keinginan sang anak yang masih tetap berusaha untuk mencari pilihan sekolah yang murah dan tak memberatkan beban perekonomian keluarga.

"Sempat saya tanya mau masuk SMA mana. Dia jawab 'terserah mama, yang penting kalau bisa yang enggak bayar.' Saya juga nanti akan memintakan surat MBR ke kelurahan," jelasnya.

Kemudian, gelagat ketiga yang menandai kepergian MC, Rita menjelaskan, sebelum MC pamit untuk pergi keluar rumah, anaknya itu sempat bermain dan bercanda tawa dengan adik perempuannya yang bungsu.

Selisihnya 12 tahun dari kelahiran usia MC, namun anak keempatnya itu begitu sayang dengan si kecil.

Bahkan, malam itu, si bungsu sempat memijati punggung sang kakak, dan bercanda tawa riang gembira seperti tak bakal terbayang sentuhan lentik jemari si bungsu pada malam itu, menjadi momen terakhir kali bakal menjumpai sang kakak.

"Jadi omongannya itu, berbeda, dan gak biasanya. Bahkan biasanya saya curhatin, 'kamu kelas 3, jangan sering keluar, cuma hari Sabtu buat keluar, jangan malam-malam, ibu gak mau kamu keluar malam, karena malam banyak orang jahat-jahat gangster,'" terangnya.

"Sempat juga dipijitin sama adiknya selisih 12 tahun. Kayak main manja-manja gitu. MC dipijit N. Dia perhatian sekali sama adiknya. Sayang sama saya dan adiknya," pungkasnya.

Baca juga: 2 Pelaku Tawuran yang Melukai Polisi di Sinjai Selatan Jadi Tersangka

Sementara itu, Kapolsek Simokerto Polrestabes Surabaya, Kompol Moh Irfan mengatakan, pihaknya telah melakukan serangkaian tahapan penyelidikan atas kejadian tersebut.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini