TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan maut yang terjadi di Tol Cipali KM 73 dekat Cikopo Purwakarta, Jawa Barat mengakibatkan 12 penumpang bus PO Handoyo meninggal dan 9 orang luka-luka.
Bus antar kota antar provinsi (AKAP) tersebut melaju dari arah Cirebon menuju Bogor dan menabrak pembatas jalan saat di tikungan.
Sopir bus PO Handoyo yang bernama Rinto Katana (28) ditetapkan sebagai tersangka dalam kecelakaan ini.
Berdasarkan hasil penyelidikan, sopir mengemudikan bus dalam kecepatan tinggi sehingga bus terguling.
Baca juga: Bus Handoyo Dikemudikan Sopir Kedua, Polisi Ungkap Tak Ada Upaya Pengereman Signifikan
Seorang penumpang yang selamat, Rahma (16) mengatakan bus melaju dengan kecepatan tinggi sejak dari Yogyakarta.
"Ya memang selama dalam perjalanan sopir mengemudikan kendaraannya selalu dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan," ungkapnya, Sabtu (16/12/2023), dikutip dari TribunJabar.id.
Rahma merupakan siswa SMA di Yogyakarta yang ingin pulang ke Bekasi untuk mentemui ibunya.
Saat ini Rahma masih dirawat di RS Abdul Razak Purwakarta karena mengalami luka ringan.
"Saya kangen sama bunda, mumpung sudah beres ujian semester pertama, saya langsung berangkat ke Bekasi."
"Namun nahas mobil yang saya tumpangi terguling akibat, sopir ugal-ugalan saat mengemudikan kendaraan yang saya tumpangi," lanjutnya.
Baca juga: Satu Keluarga Diduga Jadi Korban Kecelakaan Bus PO Handoyo di Tol Cipali
Ia menambahkan saat kejadian posisi duduknya berada di tengah bagian kanan sehingga tertindih penumpang lain.
"Posisi saat celaka saya masih sadar tertindih penumpang lainnya, bus terguling begitu keras sehingga wajar banyak korban jiwa juga," tandasnya.
Rahma mengaku bersyukur selamat dalam kecelakaan maut tersebut lantaran bus terguling ke arah kanan yang mengakibatkan penumpang di bagian kanan terbentur.
"Alhamdulillah bersyukur bisa selamat dalam kecelakaan tersebut, sekalipun saya hanya mengalami beberapa luka lecet di muka, tangan, kaki, dan bagian dada."