News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Meninggal di Maldives karena Sakit Jantung, Jenazah PMI Ni Ketut Juli Sudah Berada di Bangli Bali

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tewas - Ni Ketut Juli Setiawati (20), seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Banjar Serai, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Bangli, Bali meninggal dunia di Maldives. Sabtu (16/12/2023) pekan lalu, jenazah Ni Ketut Juli Setiawati sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

Sesuai rencana, jenazah Ni Ketut Juli akan dimakamkan Senin (18/12/2023) hari ini.

"Rencananya demikian (dikubur Senin), namun perlu kepastian lagi, mengingat besok Senin ada rahinan. Saat ini jenazah masih berada di rumah duka," ucapnya.

Baru 3 Hari Bekerja di Amerika, Kadek Roi Meninggal

Sebelumnya, duka mendalam juga dirasakan keluarga besar Kadek Roi Astika di Banjar Dinas Sari Mekar, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.

Roi meninggal dunia di Amerika. Roi mengikuti program J-1 magang di Hotel Thompson Nashville sebagai juru masak.

Program ini harusnya dia tempuh selama setahun lamanya.

Namun baru bekerja tiga hari, Roi ditemukan meninggal dunia di kamar hotel tempatnya menginap. Ia ditemukan meninggal Minggu (5/11/2023).

Kakak sepupu almarhum, Kadek Sudiarsana (43) mengatakan, Roi berangkat ke Amerika pada 30 Oktober lalu.

Baca juga: PMI Meninggal di Tambak Udang di Korsel, BP2MI Tunggu Proses Pemulangan

Pada Senin (6/11/2023) keluarga mendapat kabar dari pihak kepolisian di Amerika, bahwa Roi telah meninggal dunia di kamar hotelnya.

Kabar ini membuat keluarga terkejut. Pasalnya selama ini, pemuda kelahiran 23 Agustus 2003 itu tidak pernah mengeluh sakit.

Pada 2022 lalu Roi pernah berangkat ke Prancis. Namun kala itu ia hanya mengikuti magang selama enam bulan.

Pada 2023, Kadek Roi kemudian memutuskan untuk menjadi PMI di Amerika, demi meningkatkan perekonomian keluarga.

Pasalnya orangtuanya hanyalah seorang petani dan pedagang nasi jinggo keliling.

"Dari sekolah sampai berangkat ke Amerika, orangtuanya menghabiskan uang Rp200 juta. Uang itu hasil ngutang dan ada beberapa juga hasil dari jualan nasi jinggo."

"Dari tamat sekolah, Roi memang sudah bercita-cita ingin jadi PMI karena gajinya lebih besar. Dia anak laki satu-satunya, jadi dia merasa akan menjadi tulang punggung keluarga," ungkap Sudiarsana.

Roi merupakan sosok yang lugu dan bertanggung jawab. Roi bahkan bertekad ingin membantu sepupunya kelak agar bisa mengikuti jejaknya menjadi PMI.

Namun sayang cita-cita itu tak sempat ia wujudkan.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Isi Dokumen di Peti Jenazah Juli, Pekerja Migran Asal Bangli Meninggal di Maldives

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini