Menurut dia, pelaporan dirinya ke Pemkab ini merupakan aksi dari pegawai yang merasa terusik dengan gaya kepemimpinannya.
Andriana menjelaskan, sebelum dia menjabat, anggotanya jauh dari sikap disiplin.
Sebab, pegawai biasanya datang hanya dua atau tiga kali dalam seminggu.
Baca juga: Viral Mobil Alphard Nekat Terobos Cor Basah di Palembang, Pelaku Ngaku Pengacara tapi Tak Beri Bukti
"Dengan adanya saya sebagai Kapus baru yang keras, saya menegakkan disiplin dan mereka terusik. Saya sudah dipanggil Inspektorat, ya saya jelasin. ASN juga kan harus masuk dari pukul 08:00 sampai pukul 15.00. Saya mau tegakkan disiplin. Ya dicari lah ya (kesalahan-kesalahannya sama anggotanya)," ungkapnya.
Andriana menduga, ada provokator yang menginisiasi pemberontakan ini.
Pasalnya, beberapa anggotanya mengaku tidak tau-menahu tujuan menandatangani surat tersebut.
Diakui Andriana, dia didatangi pegawainya yang mengaku tidak melihat kop surat pada lembar tanda tangan tersebut.
"Pegawai Puskesmas total ada 74 termasuk saya. Ada juga itu yang di bawah tekanan. Ada yang ke ruangan saya bilang awalnya itu tidak ada kepala suratnya makanya ada yang tanda tangan," jelasnya.
Wanita yang baru pertama kali menjabat Kapus ini, sudah menghadap Kadis Kesehatan yang sempat terjun langsung ke Puskesmas Sei Mencirim.
Saat itu, Andriana bercerita, pegawai ditanyai satu per satu siapa yang merasa dipungli.
Namun, tidak ada yang mengaku dan memilih diam saat Kadis menanyakan sikap Andriana sebagai pemimpin.
"Pas ditanya Pak Kadis diamnya mereka. Ditanya apa arogannya dan apa cakap kotornya? Ada mukul? Diam mereka," kata Andriana.
Baca juga: Viral Mobil di Rawapasung Dirusak Massa, Dianggap Halangi Damkar yang akan Padamkan Api
Informasi yang dihimpun Tribun-Medan, saat ini kasus di Puskesmas Sei Mencirim ini pun sudah ditangani oleh Inspektorat Deli Serdang.
Bahkan, sudah dibentuk tim khusus untuk menengahi kasus ini.