Salah satu warga yang bernama Mulyadi (35) mengatakan sudah sering terjadi kecelakaan di lokasi truk terguling.
Lokasi kecelakaan berupa jalan yang cekung sehingga pengendara yang menuju ke pertigaan akan melewati jalan menurun.
Menurutnya pertigaan tersebut sering dilewati truk tambang sehingga jalan tidak rata.
"Udah sering di sini mah (kecelakaan), memang rawan. Makan korban sering juga, di pertigaan Caringin juga sama, hampir di setiap pertigaan pokoknya (rawan)," paparnya, Senin (18/12/2023), dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Ia berharap di setiap persimpangan dipasangi portal agar kecelakaan tidak terjadi lagi dan memakan korban jiwa.
Baca juga: Soal Polemik Truk Tambang yang Melintas di Parungpanjang, Bupati Bogor Buka Suara
"Kalau bisa mah menurut saya dipasang portal di situ (pertigaan), kayak daerah Jagabaya kan aman kalau ada portal, jadi gak kenceng kendaraan. Aktif (arus lalu lintas) soalnya di sini, ada kampung gede di sini," ujarnya.
Saat kejadian, Mulyadi mengaku tidak mendengar teriakan dari kedua korban.
"Tiba-tiba kedenger suara bruk (kecelakaan truk), saya lagi kerja."
"Gak ada suara jeritan, kayaknya langsung, langsung ketiban," paparnya, Senin (18/12/2023), dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Mulyadi menambahkan kedua korban tertimpa truk selama satu jam lantaran proses evakuasi memerlukan alat berat.
"Ketiban lama, soalnya harus nyari alat berat dulu," tuturnya.
Baca juga: Kronologi Bule Belanda Tewas Mengenaskan dalam Kecelakaan Lalu Lintas di Denpasar, Motor Ringsek
Menurut Mulyadi, kondisi jasad kedua korban saat dievakuasi sangat mengenaskan.
"Gak sanggup saya lihatnya, motornya hancur," ucapnya.
Kata Bupati Bogor
Truk tambang di Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang menimpa ibu dan anak hingga tewas beroperasional di luar jam yang sudah ditentukan.