Setelahnya, Arini langsung melapor ke RT setempat dan pihak kepolisian.
"Q posisinya di teras. Saya minta Q membuka pintu dan benar (DWH) sudah meninggal dunia. Baru kemudian lapor RT dan polisi," beber Arini.
Hal serupa juga disampaikan Wahyudi.
Wahyudi mengatakan pihaknya baru mengetahui DWH meninggal dunia setelah kedatangan Arini.
Baca juga: Mayat ASN Pemkab Ponorogo Ditemukan di dalam Rumah, Polisi : Sudah 3 Hari Tidak Keluar Rumah
Namun, Wahyudi mengatakan sebelumnya warga memang telah mencium bau menyengat dari rumah DWH.
"Baru itu curiga (bau menyengat). Ditambah ada gurunya Q ke sini mengecek kondisi."
"Akhirnya ketahuan DWH meninggal dunia," ucap Wahyudi.
Kapolsek Ponorogo Kota, Iptu Muhammad Sahid Mustofa, juga mengatakan Q sengaja mengirim pesan pada Arini untuk meminta bantuan.
"Minta bantuan karena ibunya (DWH) meninggal dunia," kata Sahid, Jumat.
Anak DWH Sempat Keluar Beli Makan
Diketahui, Q seorang diri menunggu jasad DWH sejak DWH meninggal dunia pada Rabu.
Selama menemani jasad sang ibu, Q sempat keluar rumah sebanyak dua kali untuk membeli makan.
"Anaknya selama tiga hari ibunya meninggal dunia ya di rumah. Bahkan dua kali keluar beli makan," ungkap Wahyudi.
Namun, lanjut Wahyudi, warga setempat tak menaruh curiga lantaran DWH dan Q memang dikenal tertutup.
Q juga diketahui jarang bermain bersama teman-teman sebayanya di sekitar rumah.