News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kronologi ASN di Ponorogo Ditemukan Tewas di Rumahnya, sang Anak Chat Guru, Bilang Ibu Meninggal

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ASN berjenis kelamin wanita di Ponorogo ditemukan tewas di rumahnya, Jumat (22/12/2023). Begini kronologi penemuan jasadnya.

TRIBUNNEWS.com - Aparatur Sipil Negara (ASN) berjenis kelamin wanita, DWH (45), ditemukan tewas di rumahnya di Perumahan Pasadena, Kelurahan Tonatan, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (22/12/2023).

Ketua RT setempat, Wahyudi, mengatakan DWH diperkirakan meninggal dua sampai tiga hari sebelum ditemukan.

"Perkiraan saya dua sampai tiga hari. Informasi (dari) anaknya meninggal Rabu (20/12/2023) malam," kata Wahyudi, Jumat sore, dikutip dari TribunJatim.com.

Penemuan jasad DWH ini bermula saat sang anak, Q (10), menghubungi gurunya, Arini, menggunakan ponsel ibunya.

Lewat pesan itu, Q meminta Arini untuk datang ke rumahnya.

Baca juga: ASN Tewas di Rumah, sang Anak Tunggui Jasad Ibunya selama 3 Hari, Sempat Keluar Beli Makan

"Saya sama DWH sering komunikasi. Waktu (chat) pertama, hanya meminta saya ke sini. Saya (balas) WA kan jam 10 itu."

"Nah, dalam WA tersebut, mengaku bahwa yang berbalas pesan adalah Q," jelas Arini, Jumat.

Saat Q membalas pesan Arini, bocah berusia 10 tahun itu mengatakan sang ibu telah meninggal.

Lantaran kaget, Arini langsung menelepon dan Q mengatakan hal yang sama seperti di pesan.

Mengetahui kabar tersebut, Arini langsung mendatangi kediaman DWH.

"Saya telepon, diangkat. Q ngomong ibu meninggal, ibu meninggal."

"Hanya itu saja dan terus berulang. Saya langsung ke sini," ujarnya.

Saat Arini tiba di rumah DWH, Q tengah berada di teras.

Ia pun meminta Q membuka pintu rumah dan dirinya mendapati DWH memang benar sudah meninggal dunia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini