TRIBUNNEWS.COM - Motif penganiayaan yang mengakibatkan remaja berinisial ADM (17) tewas masih diselidiki Satreskrim Polres Gresik.
ADM ditemukan tak sadarkan diri di dalam parit berisi air keruh dan dibawa warga ke rumah sakit.
Meski sempat dirawat, ADM dinyatakan meninggal pada Sabtu (23/12/2023).
Kanit Pidum Satreskrim Polres Gresik, Ipda Komang Andhika Haditya Prabu mengatakan pelaku bernama Fahrudin Rizki Maulana (20) telah ditangkap.
Baca juga: Sosok Ujang, Anggota Ormas di Bandung yang Pukuli Bripka Chepy Dwiki, Residivis Kasus Penganiayaan
"Saat ini masih kita dalami, dari hasil yang sudah kami dapatkan, kemungkinan besar karena penganiayaan."
"Tapi, masih perlu kita dalami lagi proses penyidikan. Sampai saat ini, saksi yang diperiksa baru dari pihak keluarga korban saja," paparnya, Senin (25/12/2023), dikutip dari TribunJatim.com.
Pelaku sempat merekayasa kasus kematian ADM dengan berpura-pura korban mengalami kecelakaan tunggal dan terjebur ke dalam parit.
Ipda Komang mengaku masih menyelidiki video perkelahian antara pelaku dan korban di dalam parit di Jalan Raya Desa Abar-abir, Kecamatan Bungah, Gresik.
Salah satu keluarga korban, Munif mengatakan pihak keluarga curiga dengan kematian korban dan meminta makam dibongkar.
Menurut Munif, sepeda motor korban tidak ditemukan lecet sama sekali.
Baca juga: Satu Pelaku Penganiayaan Polisi di Bandung Ternyata Punya Senjata Rakitan, Bekerja sebgai Buruh
Selain itu, jasad korban penuh dengan luka lebam bekas pukulan.
Kecurigaan keluarga terjawab ketika mendapatkan video perkelahian antara korban dengan tetangganya, Fahrudin Rizki Maulana.
Pelaku sempat mendatangi rumah duka bersama keluarganya dan memberikan uang santunan.
"Doa bersama untuk almarhum selesai, pelaku bersama keluarganya datang ke rumah untuk memberikan santunan. Katanya dia yang sempat menolong waktu kecelakaan itu."
"Padahal kita sudah tau ada perkelahian antara ponakan saya dengan pelaku dari video," tegasnya.
Munif menambahkan, kasus ini dilaporkan setelah pelaku pulang.
Baca juga: Satu Pelaku Penganiayaan Polisi di Bandung Ternyata Punya Senjata Rakitan, Bekerja sebgai Buruh
Pihak keluarga yang sedari awal sudah curiga ADM tidak tewas karena kecelakaan dan berharap tersangka dihukum seberat-beratnya.
“Kami minta pelaku dihukum sesuai peraturan perundang undangan tentang perlindungan anak dan hukumannya bisa maksimal supaya biar menjadi efek jera bagi pelaku,” pungkasnya.
Kapolsek Bungah, AKP M Sujai mengatakan, pihak keluarga telah membuat laporan dan makam korban dibongkar untuk proses penyelidikan.
Polisi kemudian menetapkan Fahrudin Rizki Maulana sebagai tersangka penganiayaan yang mengakibatkan kematian.
“Untuk menguatkan penyidikan dalam kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” ucapnya, Senin (25/12/2023), dikutip dari TribunJatim.com.
Ia menambahkan, kasus ini telah dilimpahkan ke Satreskrim Polres Gresik.
“Silahkan konfirmasi ke Polres Gresik saja, karena sudah ditangani Satreskrim,” jelasnya.
Baca juga: 2 Pelaku Penganiayaan di Labuhanbatu Diringkus, Korbannya Meninggal Setelah 2 Minggu Dirawat di RS
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, tersangka dan korban sempat saling ejek di warung kopi, Jalan Raya Abar-abir Kecamatan Bungah, pada Sabtu (23/12/2023).
Keduanya kemudian berkelahi dan korban ditinggalkan di dalam parit berisi air keruh.
Korban ditolong warga dan dibawa ke Rumah Sakit Mabarot Kecamatan Bungah, kemudian dirujuk ke RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Polisi Dalami Motif Penganiayaan di Selokan yang Sebabkan Kematian Remaja di Gresik
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Sugiyono)