Ia mengaku kaget ketika mendengar kabar anaknya kecelakaan dan langsung meninggalkan pekerjaan.
"Anak kami cuma dua inilah. Waktu dapet kabar diberitahukan kalau sudah dibawa di Rumah Sakit Pertamina Pendopo, namun pas sampai sana, Citra sama Aura sudah meninggal dunia," ucapnya, Selasa (26/12/2023), dikutip dari Sripoku.com.
Kedua anaknya sempat pamit keluar rumah menggunakan sepeda motor.
Sepeda motor tanpa nomor polisi dinaiki tiga orang yakni Citra, Aura dan Nada yang selamat dari kecelakaan.
"Sebelumnya Citra berasama Aura cuma bilang ijin ke ibunya untuk menonton Barongan di Desa Benakat Minyak."
"Mereka bertiga pergi berboncengan menggunakan sepeda motor, Citra yang membawa motor, Aura di bonceng ditengah kemudian temennya Nada di belakang," jelasnya.
Menurutnya Citra dan Aura merupakan anak yang penurut dan selalu pulang sekolah bersama-sama.
Baca juga: Sosok Rosmalina, Bidan yang Tewas Bersama Suami, Mertua dan Anaknya, Alami Kecelakaan usai Wisuda
"Cita-cita memang ingin belajar ilmu agama, ia sekolah di pondok pesantren Mbaul Hadi, dan pulang pergi dari rumah bersama adiknya setiap hari," sambungnya.
Kakak Purnomo, Sugianto berharap Ketua KPU Kota Lubuklinggau, Topandri bertanggung jawab atas perbuatannya.
Sedari awal pelaku meminta kasus diselesaikan secara kekeluargaaan.
"Semalam istri sama adiknya sudah datang bersilaturahmi kesini, dia bilang akan datang lagi pas takziah hari ke-7 kematian Citra dan Aura."
"Kami masih menunggu itikad baik, dan pertanggungjawabannya, karena adik saya bersama istrnya syok berat atas kepergian kedua anaknya," tegasnya.
Ketua KPU Lubuklinggau Dianggap Lalai
Kasat Lantas Polres Pali, AKP Kukuh Fefrianto menyatakan kecelakaan maut yang terjadi di Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI merupakan kelalaian dari pengemudi mobil.
Mobil bernomor polisi B 2473 POZ dikemudikan dengan kecepatan tinggi sehingga menabrak sepeda motor yang dinaiki tiga pelajar.
Baca juga: Remaja 15 Tahun Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Tabrakan dengan Pelaku Balap Liar