TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang merekam orasi kampanye calon legislatif (caleg) Partai Demokrat Indonesia Perjuangan (PDIP) Wonogiri berinisial EP menjadi viral di media sosial.
Pasalnya, caleg wanita tersebut diduga memberikan ujaran kebencian dengan menghina istri calon presiden lainnya.
Dalam video yang beredar, EP yang sedang berorasi kampanye itu secara gamblang menjelek-jelekkan istri kandidat presiden lain.
"Capres kita, yang kita usung Mas Ganjar, istrinya adalah istri yang sempurna," ujar EP.
"Nek sing sebelah kono punya istri tidak? Ra penak, ditinggal. Sijine embuh aku ra weruh, ratau ketok. Sing siji, nduwe wis ra penak pak, tinggal, diijolke (Kalau yang di sebelah sana punya istri tidak? tidak enak, ditinggal. Satunya saya tidak tahu, tidak pernah kelihatan. Satunya punya tapi sudah tidak enak pak, ditinggal, ditukar)," imbuhnya.
Video itu menjadi viral setelah diunggah oleh akun X (Twitter) @PartaiSocmed pada Selasa (25/12/2023).
Hingga artikel ini diunggah, video tersebut telah mendapatkan 253 ribu tayangan.
Baca juga: Viral Spanduk Tolak Cawapres Asam Sulfat Bertebaran di Medan, Gerindra: Makin Diejek, Makin Melejit
Ketua DPC Tuntut EP Minta Maaf
Mengutip TribunSolo, EP dituntut meminta maaf kepada publik atas orasi kampanyenya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Wonogiri, Joko Sutopo alias Jekek.
Jekek bakal menyuruh EP untuk meminta maaf imbas menjelek-jelekkan istri capres lain.
Jekek menegaskan tak sependapat dengan pernyataan EP. Sehingga jika itu terjadi di internal PDI Perjuangan, Jekek memohon maaf kepada masyarakat.
"Mungkin ini suatu kealfaan, atau ada faktor lain tapi kami pastikan akan segera kami undang yang bersangkutan, kita minta klarifikasi dan minta untuk menyampaikan permohonan maaf kepada publik, sebagai pertanggungjawaban moral politik kami," kata Jekek, Rabu (27/12/2023).
Dia menyayangkan, EP yang menjadi caleg dari partainya menggunakan gaya politik yang tidak santun.