Soerjanto mengatakan pihaknya juga menunggu hasil investigasi dari lapangan.
"Kami sedang melakukan pengumpulan data dan informasi faktual, termasuk keterangan para saksi sambil menunggu hasil investigasi dari teman-teman investigator di lapangan," sambungnya.
Ia berjanji bakal melakukan analisis menyeluruh untuk mencari tahu faktor yang menyebabkan kecelakaan. KNKT juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait.
"Selama proses penyelidikan KNKT akan memberikan pembaruan secara berkala kepada masyarakat," papar Soerjanto.
KNKT mengatakan akan bekerja keras memastikan hasil penyelidikan dapat memberikan pencerahan yang memadai.
Begitu juga dengan tindakan yang tepat untuk meningkatkan keselamatan transportasi kereta api di Indonesia.
Soerjanto turut menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban akibat kecelakaan tersebut.
"Kami berharap korban yang terluka dapat segera pulih dengan cepat," tutur Soerjanto.
Sebelumnya, KA Turangga yang berisi 287 penumpang dan KA Commuter Line yang berisi 191 penumpang adu banteng di Cicalengka, Kabupaten Bandung pada Jumat (5/1/2023) pada pukul 06.03 WIB.
Akibat kejadian tersebut, sejumlah penumpang terluka dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Adapun korban jiwa dalam kejadian itu sebanyak empat orang. Mereka adalah masinis, asisten masinis, pramugara, dan petugas PAM di Stasiun Cimekar.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul: Tabrakan KA di Cicalengka, Seluruh Rangkaian Sudah Dievakuasi, Korban Terakhir Tertimpa Gerbong dan Apa Penyebab Kecelakaan Maut KA Turangga vs KA Bandung Raya di Cicalengka? KNKT Masih Kumpulkan Data.
(Tribunnews.com/Deni)(TribunJabar.id/Lutfi Ahmad Mauludin/Nazmi Abdurrahman)