TRIBUNNEWS.COM - Kasus penyelundupan 226 anjing dari Subang, Jawa Barat dengan tujuan Solo, Jawa Tengah digagalkan jajaran Polrestabes Semarang.
Ratusan anjing tersebut akan dijadikan olahan makanan di sejumlah warung di Solo.
Kepala Dispartan KPP Solo, Eko Nugroho Isbandijarso mengatakan tingkat konsumsi daging anjing di Solo mencapai 100 ekor per hari.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, ada 27 warung makan yang menjual menu daging anjing.
“Kalau di kami data yang ada warung ada 27. Kurang lebih 90-100 ekor per hari,” paparnya, Kamis (11/1/2024), dikutip dari TribunSolo.com.
Meski daging anjing berbahaya bagi tubuh, namun sejumlah masyarakat di Solo tetap mengonsumsinya.
“Ditengarai ada bakteri di dalam anjing yang bisa menular pada manusia,” lanjutnya.
Selama ini tidak ada pengawasan yang ketat dalam peredaran daging anjing ke 27 warung.
Hal yang dapat dilakukan petugas hanya menegur, lantaran tidak ada larangan menjual daging anjing.
“Kita pendekatannya komunikasi dan edukasi. Kalau masalah itu sosialisasi dengan para penjual daging anjing dan masyarakat mengenai efek negatif mengenai konsumsi daging anjing,” bebernya.
Menurutnya memakan daging anjing bagi sebagian warga Solo sudah menjadi kebiasaan.
Baca juga: Fakta Penyelundupan Ratusan Anjing ke Solo, 30 Ekor Dikirim dari Subang, Pengepul Diperiksa
“Namun sampai saat ini belum begitu berhasil karena budaya kesukaan masyarakat dari kita yang menyukai konsumsi daging anjing."
"Dari Jawa Barat masih masuk ada semacam kebutuhan konsumen dan produsen sehingga masih berlangsung,”capnya.
Eko Nugroho menyatakan banyak pedangang yang enggan beralih jualan produk lain.
Anjing-anjing di Solo langsung dicek kecehatannya dan tak ditemukan penyekit rabies.
“Kita juga mengadakan pemeriksaan mengenai kemungkinan adanya rabies. Kami mendampingi untuk mengambil sampel. Sejauh ini Surakarta sendiri masih negatif,” tandasnya.
Hingga saat ini, petugas masih menelusuri lokasi pemotongan daging anjing sebelum diedarkan ke 27 warung makan di Solo.
“Itu karena sembunyi-sembunyi. Ada memang yang menyembelih tapi tidak secara terang-terangan,” paparnya.
Anjing Dikirim dari Subang
Saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, para tersangka mengaku mendapatkan ratusan anjing dari Subang, Jawa Barat.
Ratusan anjing tersebut dibawa ke Solo, Jawa Tengah menggunakan truk untuk dijual ke sejumlah warung makan.
Dalam sebulan, mereka dapat melakukan dua kali pengiriman dengan keuntungan mencapai Rp10 juta setiap pengiriman.
Satreskrim Polres Subang melakukan penyelidikan untuk mengungkap lokasi penampungan anjing.
Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu menyatakan sudah ada 6 orang saksi yang diperiksa.
Berdasarkan keterangan saksi, terdapat tempat penampungan anjing di Kecamatan Jalancagak.
Baca juga: Polres Subang Periksa 6 Saksi Terkait Truk Isi Ratusan Anjing yang Diamankan GT Kalikangkung
"Saat ini kita telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penjualan hewan anjing dari Subang ke Solo."
"Anjing yang dijual tersebut berasal dari pengepul berinisial N dari wilayah Desa Bunihayu, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang," paparnya, Rabu (10/1/2024), dikutip dari TribunJabar.id.
Menurut AKBP Ariek Indra hanya 30 anjing yang didapat dari Subang, sedangkan anjing lainnya diperoleh dari sejumlah wilayah di Jawa Barat.
"Namun dari total 226 ekor anjing yang diamankan Satreskrim Polresta Semarang, pengepul di Subang menyumbang sebanyak 30 ekor hewan anjing, sementara sisanya diperoleh dari luar Subang," pungkasnya.
Pengakuan Tersangka
Kasus penyelundupan ratusan anjing digagalkan Polrestabes Semarang usai menghentikan sebuah truk di Tol Kalikangkung, Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (6/1/2024) malam.
Lima tersangka yang telah ditangkap yakni Donal Harianto (43), Ariyoto (49), Wagimin (62), Sulasno (48) dan Ervan Yulianto (29).
Donal Harianto merupakan pemesan ratusan anjing, sedangkan tersangka lain berperan sebagai sopir truk hingga petugas bongkar muat.
Donal Harianto mengaku sudah 10 tahun menjalani bisnis jual beli anjing.
Menurutnya, bisnis yang dijalani dapat bertahan lama karena peminat daging anjing di sejumlah warung makan di Solo cukup banyak.
Selama menjalani bisnis ini, Donal selalu mengurus perizinan surat jalan agar anjing dari Jawa Barat dapat masuk ke wilayah Sragen.
Baca juga: Truk Angkut 226 Anjing Diamankan di Semarang, Terungkap Sosok Pemesannya, Beli Rp 250 Ribu per Ekor
"Kami belum tahu itu ada larangan, makanya kami cari dokumen resmi," bebernya, Rabu (10/1/2024), dikutip dari TribunJateng.com.
Pria asal Gemolong, Sragen tersebut terpaksa menjalani bisnis jual beli anjing untuk kebutuhan anak dan istri.
Dalam sekali pengiriman, Donal harus menyiapkan uang Rp40 juta hingga Rp75 juta untuk modal awal.
Seekor anjing dapat dijual dengan harga sekitar Rp250 ribu tergantung ukurannya.
"Nanti untung paling bersihnya Rp 25 ribu perekor. Nah, tinggal kalikan 300-400 ekor saja. Itu untung sebulan," ucapnya.
Ketika ditanya nama warung yang selalu memesan daging anjing, Donal enggan menjawab.
Donal mengatakan transaksi antara dirinya dengan para pembeli dilakukan di sebuah lapangan di Wonosari, Klaten.
"Saya tidak tahu kalau supplier lainnya. Kami tak saling kenal," bebernya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Olahan Daging Anjing di Solo Masih Marak, Kadispartan Akui Kesulitan Minta Pedagang Beralih Profesi
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Budi Susanto/Iwan Arifianto)