Dandim Sukoharjo mengatakan, tidak pernah memerintahkan siapa pun untuk memasang baliho tersebut.
"Saya menyampaikan klarifikasi, yang intinya bahwa yang pertama, saya tidak pernah memerintahkan siapa pun untuk membuat atau memasang baliho yang dimaksud," ucap Slamet, Kamis (11/1/2024).
Czi Slamet menegaskan, sebagai aparatur negara harus menjunjung tinggi netralitas terhadap Pilpres dan Pemilu 2024.
"Yang ke dua, saya tegaskan bahwa saya beserta anggota jajaran TNI masih tetap memegang teguh netralitas TNI," imbuhnya.
Baca juga: Viral Anak-anak Nyanyikan Yel-yel Prabowo-Gibran, Bawaslu Pamekasan: Itu Pelanggaran
Letkol Czi Slamet sebut upaya propaganda
Letkol Czi Slamet mengatakan pencatutan foto dirinya yang disandingkan dengan Prabowo-Gibran dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Dengan hal itu jelas merugikan saya pribadi dan Institusi TNI maupun TNI Angkatan Darat, yang selama ini telah memberikan intensi khusus tentang netralitas TNI dalam Pemilu," ujarnya.
Letkol Czi Slamet menjelaskan, bahwa netralitas di TNI merupakan harga mati yang mutlak harus dilakukan.
"Spanduk atau APK (alat peraga kampanye) yang ditemukan tersebut adalah fitnah yang ditujukan kepada saya dan merupakan hoaks, dan propaganda negatif," paparnya.
Baliho itu bertujuan untuk menggiring opini agar masyarakat meragukan netralitas TNI dan mengganggu situasi yang kondusif.
Ia menegaskan, bahwa netralitas TNI adalah hal yang mutlak harus dijaga.
"TNI harus tetap menjadi alat negara yang profesional dan netral, TNI tidak boleh terlibat dalam Politik praktis baik secara langsung maupun tidak langsung, TNI harus tetap fokus pada tugas pokoknya yaitu menjaga kedaulatan negara," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Klarifikasi Dandim Sukoharjo soal Spanduk Dirinya Bersama Prabowo-Gibran: Hoaks & Propaganda Negatif
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunSolo.com/Anang Maruf Bagus Yuniar)