"Infonya, keberadaan (pohon beringin) itu sudah lebih dari 100 tahun," imbuhnya.
Anom mengatakan, pohon itu memiliki tinggi lima meter saat masih tegak dan akan ditebang.
Namun kini, pohon itu sudah ditebang dan hanya menyisakan bagian batang utama sekitar satu meter.
Baca juga: Viral Remaja SMP Diduga Lecehkan Anak TK di Pinggir Kali Cipinang, Sempat Ditegur Warga Sekitar
Kata Akademisi
Terpisah, dosen dari Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Nizar Nasrullah, menjelaskan penyebab ilmiah pohon beringin di Wonogiri dapat berdiri lagi saat ditebang.
"Pohon beringin tua biasanya punya banyak tambahan batang selain batang induknya. Batang tambahan ini asalnya adalah akar gantung yang tumbuh dari cabang," ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/1/2024).
Nizar mengungkapkan, akar gantung dari pohon beringin akan berubah menjadi selayaknya batang saat terkena tanah.
Sehingga, ini membuat pohon tersebut seolah memiliki banyak kaki.
"Jadi kalau pohon beringin yang punya banyak 'kaki' tersebut apabila rebah, kalau didirikan lagi ya bisa tegak lagi," ungkapnya.
Nizar mengatakan, pohon beringin akan berdiri lagi karena disangga oleh banyak kaki atau batang dari akar gantung tadi.
Namun, kata Nizar, pohon beringin yang sudah terpotong sampai roboh tidak bisa ditegakkan lagi, kecuali diberdirikan oleh banyak orang.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Viral di Wonogiri, Pohon Tumbang dan Berdiri Lagi Ternyata Bukan Pohon Sembarangan dan Surya.co.id dengan judul 3 Fakta Pohon Beringin Usia 100 Tahun di Wonogiri Berdiri Lagi saat Ditebang, Ini Kata Akademisi
(Tribunnnews.com/Suci Bangun DS, TribunSolo.com/Anang Maruf Bagus Yuniar, Surya.co.id/Arum Puspita, Kompas.com)