Ia menjelaskan, dugaan penganiyaan bermula karena YI kesal JA tidak pernah merespons panggilan teleponnya.
Sehingga YI curiga JA menjalin hubungan dengan orang lain.
"Dari situlah, kemudian terjadi cekcok di dalam mobil di wilayah Kecamatan Pajarakan hingga akhirnya ketahuan warga dan tancap gas. Kemudian kami amankan di wilayah Kecamatan Kraksaan," tambahnya.
Ia mengungkapkan, pihaknya memutuskan untuk menghadirkan keluarga kedua belah pihak ke Polsek Kraksaan.
Dari sana disepakati dugaan kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan.
"Di tubuh JA memang kami dapati ada lebam-lebam. Namun, sudah diselesaikan secara kekeluargaan," paparnya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Dugaan Penganiayaan Wanita di Probolinggo Selesai Secara Kekeluargaan, Penyebabnya Karena Curiga