Dua motor adalah milik Rudding termasuk anaknya dan dua unit lainnya milik Hamzah.
Tak hanya itu, uang senilai Rp11 juta, gabah enam karung dan satu mesin kompresor milik Rudding tak dapat diselamatkan dari amukan api.
"Enam karung gabahku habis, sisa itu karena yang lain sudah semua dimakan. Uangku juga Rp 6 juta sama uang arisannya anakku Rp5 juta," pungkasnya
Saat kebakaran terjadi, Rudding berada di kebun.
Sedangkan istrinya di rumah tetangga.
Baca juga: Polisi: Korsleting Exhaust Fan di Musala Picu Kebakaran Gedung Karaoke yang Tewaskan 6 LC di Tegal
"Anak-anakku di rumahji, istriku nakasi tidur cucunya sambil natunggu mamanya cucuku bangun," ucapnya.
Plafon rumah Rudding yang terbuat dari terpal membuat api cepat menyebar.
Bahkan, api kemudian menjalar ke rumah keponakannya bernama Hamzah yang berada tepat di samping rumahnya.
"Tapi memang itu api mulai muncul dari ruangan utama rumah di atas," tuturnya.
Tak hanya itu, sejumlah karung berisi gabah turut menjadi korban amukan si jago merah.
Meski tak menimbulkan korban jiwa, kerugian yang dialami kedua korban ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
"Lumayan banyak perkiraanku, sampai ratusan juta kalau saya pribadi," tutup Rudding.
Hingga saat ini, penyebab kebakaran masih diselidiki oleh personel Polsek Tamalatea.
Artikel ini telah tayang di TribunTimur.com dengan judul Korban Kebakaran di Kampung Berua Jeneponto Ternyata Ketua KPPS