TRIBUNNEWS.COM, KENDARI - Seorang oknum polisi Bripda RAT menembak teman wanitanya bernama IAM Alias Irsa saat keduanya berduaan dalam kamar sebuah rumah di Kelurahan Rahandouna, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Kamis (01/02/2024) dinihari.
Diketahui personel Sat Samaptra Polres Kolaka Timur (Koltim) dan berdomisili di Asrama Polres Koltim.
Saat berada di dalam kamar, keduanya duduk saling berhadapan di atas kasur.
Bripda RAT melihat senjata api atau senpi genggam dinas jenis Revolver S&W milik rekannya Brigadir Y.
Senpi yang terbungkus holster tersebut berada di lantai kamar.
Bripda RAT kemudian mengambilnya.
Ia memainkan sambil menodong korban.
Baca juga: 3 Tersangka Penembakan Anggota Ormas di Colomadu Ditangkap, Jumlah Tersangka Kemungkinan Bertambah
Sambil berkata, “saya tembakko, iyya saya tembbako!!!", jelasnya dikutip dari keterangan kepolisian.
“Jangan kobegitu ada pelurunya itu,” jelasnya.
Di hadapan korban, Bripda RAT kemudian menyebut senpi yang dipegangnya tidak berisi peluru.
Selanjutnya, dia menarik pelatuk pada senpi tersebut.
Saat menarik pelatuk kedua kali, tiba-tiba senpi meletus dan mengenai korban pada bagian dada kiri.
Korban yang tertembak kemudian terbaring dan meminta tolong.
Bripda RAT bersama rekan-rekannya lalu membawa korban ke RSUD Bahterahmas dengan mobil untuk mendapatkan perawatan medis.
Lantas bagaimana pengakuan Bripda RAT kepada pihak penyidik Propam Polda Sultra ?
Dalam rekaman video viral yang diterima TribunnewsSultra.com, nampak Bripda RAT duduk di atas kasur.
Ia memegangi sebuah kardus seolah-olah pistol yang dipakainya menembak.
Penyidik menanyakan percakapan yang terjadi saat momen mengenaskan tersebut.
"Saya tidak bicara apa-apa komandan," kata Bripda RAT.
Sontak penyidik menanyakan soal alasan penembakan yang dilakukan oknum polisi.
"Apa alasanmu arahkan ke situ?," tanya penyidik.
Baca juga: Narapidana Kasus Penembakan Anggota TNI yang Kabur dari Lapas Sorong Ditangkap
Namun, kata Bripda RAT karena dirinya merasa iseng saja.
"Cuman iseng-iseng ji komandan," tuturnya.
Penyidik pun kembali menanyakan maksud dari keisengan Bripda RAT karena senjata yang digunakannya langsung menyasar tubuh korban.
"Iseng-iseng, ngapain kamu tegangkan?," tanya kembali penyidik.
RAT menyebut jika dirinya tak mengetahui bahwa di dalam senjata tersebut memiliki peluru.
"Saya kira tidak ada pelurunya komandan," jelasnya.
Namun, penyidik kembali mengungkapkan bahwa senjata yang digunakan adalah revolver.
Di mana senjata tersebut, dibekali pihak kepolisian untuk berjaga-jaga terjadinya tindak kejahatan.
"Kan itu revolver," tutur penyidik.
Bripda RAT tak bisa berkutik atas segala pertanyaan penyidik.
Penyidik pun langsung memeriksa area kamar tempat penembakan terjadi.
Dan ditemukan, menemukan 1 (satu) proyektil peluru jenis kaliber 38 dalam dipan tempat tidur.
Pengaruh Miras
Saat penembakan terjadi, RAT dalam pengaruh minuman keras (miras).
"Iya pelaku pada saat kejadian sedang minum minuman keras," ujar Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan saat diwawancarai awak media, Jumat (2/2/2024).
Ferry menuturkan, RAT menenggak minuman keras dan bermalam di rumah rekannya berinisial Brigadir Z di Kota Kendari.
RAT kemudian memanggil korban untuk menemuinya di rumah Brigadir Z.
Pelaku melihat senjata milik Brigadir Z dan memainkannya ke arah korban sehingga terjadi insiden penembakan tersebut, dilansir Kompas.com.
"Saat itu pelaku dalam keadaan sedang minum-minuman keras.
Dan itu dilakukan waktu dia menggunakan senjata dia memainkan dan senjata itu meletus," ucap Ferry di ruangan kerjanya, Kamis.
Pelaku bersama pemilik senjata diamankan Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) untuk dilakukan pemeriksaan.
Beredar rekaman video pengakuan Bripda RAT saat diinterogasi pihak penyidik Propam Polda Sultra.
Dalam video tersebut, Bripda RAT mengaku tidak ada percakapan saat peristiwa penembakan.
Lantas penyidik menanyakan alasan Bripda RAT menembak korban.
"Cuma iseng-iseng, komandan," kata RAT dalam rekaman tersebut, dilansir TribunnewsSultra.com.
RAT berdalih tak mengetahui bahwa di dalam senjata itu terdapat peluru.
"Saya kira tidak ada pelurunya, komandan," ucap dia.
Penyidik menegaskan senjata yang digunakan RAT merupakan jenis revolver.
Di mana senjata itu dipakai pihak kepolisian untuk berjaga-jaga terjadinya tindak kejahatan.
"Kan itu revolver," jelas penyidik.
Sosok Korban
IAM alias Irsa adalah sosok wanita korban penembakan tinggal di salah satu perumahan di Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Kadia, Kota Kendari.
Wanita muda berusia 20 tahun ini berasal dari Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hingga kini korban yang ditembak oleh Bripda RAT dikabarkan masih menjalani perawatan di RSUD Bahteramas Kendari, Provinsi Sultra.
Setelah sehari sebelumnya pada Kamis sekitar pukul 15.00 wita menjalani tindakan operasi di ruang bedah.
TribunnewsSultra.com sempat menyambangi ruangan yang dikabarkan menjadi tempat perawatan korban, namun tampak sepi.
Tak ada penjagaan khusus dari pihak kepolisian disekitar ruang perawatan tersebut.
Baca juga: Senjata Api Baykal Makarov Kasus Penembakan WNA Turki di Bali Ditemukan di Kebun Pandan
Petugas jaga yang dikonfirmasi TribunnewsSultra.com pun enggan berkomentar banyak mengenai keberadaan hingga kondisi korban.
Sebelumnya dikabarkan, sosok wanita yang menjadi korban penembakan adalah pacar dari Bripda RAT.
Namun hal tersebut ditepis Kapolres Kolaka Timur, AKBP Yudi Palmi, yang dikonfirmasi TribunnewsSultra.com.
“Infonya temannya bukan pacar, silakan ke Polda soalnya TKP di Kendari,” katanya melalui WhatsApp Messenger.
“Kami masih menunggu kronologis dari hasil pemeriksaan Polda,” jelas AKBP Yudi menambahkan.
Diapun membenarkan terduga pelaku penembakan tersebut adalah anggota Sabhara Polres Koltim. (Bangkapos.com/Vigestha Repit/TribunnewsSultra.com/Syawal/Tribunnews/Nanda)