News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta Rekonstruksi Kasus Pembunuhan di PPU, Digelar Selama 4 Jam, Tersangka Buang Barang Bukti

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JND (17) (kiri), pelaku pembunuhan satu keluarga di Penajam Paser Utara, akan memasuki usia dewasa pada 27 Februari 2024. Pelaku nekat membunuh Waluyo (35) sekeluarga pada Selasa (6/2/2024) dini hari, diduga karena motif asmara.

Diketahui, identitas kelima korban yakni Waluyo (35) dan Sri Winarsih (34) serta ketiga anaknya yang masing-masing adalah RJS (15), VDS (11), dan ZAA (3).

Kapolres PPU, AKBP Supriyanto, mengatakan tersangka telah lama memendam dendam terhadap keluarga korban.

Keluarga tersangka dan keluarga korban terlibat permasalahan ayam.

Kemudian, salah satu korban meminjam helm tersangka, namun tidak dikembalikan.

Tersangka juga sakit hati lantaran hubungan asmaranya dengan korban RJS tidak direstui dengan alasan anak pertama tersebut telah memiliki pasangan.

Lokasi Kejadian. Rumah korban di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara (PPU), tempat di mana korban sekeluarga dibunuh. (Tribun Kaltim-IST)

“Sementara ini, dendam karena percekcokan antar tetangga sebelah, permasalahan ayam, kemudian juga korban meminjam helm belum dikembalikan selama tiga hari,” ujarnya, Selasa, dikutip dari TribunKaltim.com.

Pada Selasa sekitar pukul 01.30 WITA, JND sempat pesta miras bersama teman-temannya yang lokasinya tidak jauh dari rumah korban.

Baca juga: Pembunuhan Satu Keluarga di Babulu PPU, 5 Jenazah Dimakamkan Satu Liang Lahat hingga Sosok Pelaku

JND pulang ke rumah untuk mengambil parang dan menuju rumah korban untuk melakukan pembunuhan.

Sebelum JND masuk, listrik di rumah korban dimatikan.

Di rumah tersebut, JND menemui Waluyo dan melakukan pembacokan.

Lalu, siswa SMK tersebut membunuh Sri Winarsih dan dua anak masing-masing VDS dan ZAA.

Mantan kekasih yang berinisial RJS dibunuh paling terakhir.

Menurut Supriyanto, semua korban mengalami luka di bagian kepala.

Baca juga: Fakta-fakta Pembunuhan Satu Keluarga di PPU, Pelaku Tetangga yang Masih SMK

“Luka korban rata-rata di kepala,” ucapnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini