TRIBUNNEWS.COM - Nama Bupati Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nikodemus Rihi Heke tengah menjadi sorotan.
Hal ini setelah ia terlibat adu mulut dengan seorang guru yang menggelar aksi demo.
Adu mulut itu terjadi di ruangan kerja Bupati Sabu Raijua, Selasa (6/2/2024).
Video adu mulut antara Nikodemus dengan guru tersebut viral di media sosial.
Melansir Kompas.com, penyebab adu mulut itu karena para guru menuntut pemerintah setempat segera membayar tunjangan sertifikasi guru.
Ketua Advokasi Hukum PGRI NTT, Marthen Dillak membenarkan terkait insiden adu mulut antara Bupati Sabu Raijua dengan guru.
"Kemarin ada perwakilan yang ketemu bupati dan sempat adu mulut, katanya kepada Kompas.com, Rabu (7/2/2024).
Lantas seperti apa sosok Nikodemus Rihi Heke?
Melansir situs resmi Kabupaten Sabu Raijua, Nikodemus lahir di Kupang pada 14 November 1962. Artinya usia Nikodemus menginjak 62 tahun.
Sebelumnya, ia adalah Wakil Bupati Sabu Raijua mendampingi Bupati Marthen Luther Dira Tome, untuk periode kedua, 2016-2021.
Pada November 2016, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Marthen Dira Tome sebagai tersangka kasus korupsi dana Pendidikan Luar Sekolah (PLS) tahun 2007.
Baca juga: Orient Riwu Kore Batal Jadi Bupati Sabu Raijua, Pemungutan Suara Ulang Segera Digelar
Selanjutnya, Nikodemus didapuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sabu Raijua, melansir Pos-Kupang.com.
Kemudian pada 14 Februari 2019, ia resmi menjadi Bupati Sabu Raijua secara definitif.
Selanjutnya, pada 2021, Nikodemus maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sabu Raijua, berpasangan dengan Yohanes Uly Kale.
Dalam kontestasi itu, pasangan Nikodemus-Yohanes kalah dari Oriet Patriot Riwu Kore dan Thobias Uly.
Namun, kemenangan Oriet-Thobias digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) karena Oriet berstatus kewarganegaraan Amerika Serikat.
Setelah melewati proses persidangan, MK mendiskualifikasi kemenangan Oriet-Thobias.
MK lantas memerintahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melaksanakan pemungutan suara ulang Pilkada Sabu Raijua.
Dalam pemungutan suara ulang itu, pasangan Nikodemus-Yohanes mendulang suara terbanyak.
Keduanya pun dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sabu Raijua periode 2021-2024.
Sementara itu, berikut adalah riwayat pendidikan Nikodemus:
- SD Negeri 1 Fontein - Kupang, tamat Tahun 1974
- SMP Negeri I Kupang, tamat Tahun 1977SMA Palapa - Kupang, tamat tahun 1981
- Strata 1(S1) Fakultas Ilmu Administrasi - Universitas Nusa Cendana Kupang, tamat tahun 1985
- Magister (S2) Universitas Padjadjaran Bandung, tamat tahun 2002
Baca juga: Berkewarganegaraan Ganda, Bawaslu Minta Mendagri Tak Melantik Orient Jadi Bupati Sabu Raijua
Kemudian, riwayat karier Nikodemus sebagai berikut:
- CPNS Kabupaten Kupang, Tahun 1989
- Kepala Sub Bagian Tata Laksana pada Bagian Organisasi dan Tata Laksana SETDA Kabupaten Kupang, Tahun 1991-1992
- Camat Kupang Timur, Tahun 1992 – 2000
- Tugas Belajar/mengikuti pendidikan Strata 2 di Bandung, Tahun 2000 – 2002
- Kepala Bidang Pemerintahan pada Badan Pengawas Kabupaten Kupang, Tahun 2002 – 2006Kepala Bagian Organisasi pada SETDA Kabupaten Kupang, Tahun 2006 – 2009
- Inspektur Daerah Kabupaten Sabu Raijua, Tahun 2009 – 2010Wakil Bupati Sabu Raijua, masa bhakti Tahun 2011 - 2016
Adu Mulut dengan Guru
Ketua Advokasi Hukum PGRI NTT, Marthen Dillak mengatakan, aksi demo digelar karena tunjangan guru SD dan SMP di Kabupaten Sabu Raijua diduga belum dibayar sejak 2021.
Marthen merinci, tunjangan yang belum dibayar itu antara lain tunjangan profesi guru triwulan empat bagi 344 guru.
Lalu, tunjangan nonsertifikasi selama empat bulan bagi 525 guru.
Kemudian, tambahan penghasilan pegawai selama 12 bulan bagi 53 sekolah, dengan total anggaran secara keseluruhan mencapai Rp 17 miliar.
Sementara itu, Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke juga membenarkan terkait kejadian adu mulut.
"Berawal dari interupsi dan belum diberikan karena Sekda lagi bicara."
"Kalau sudah nonton pasti tahu situasi kenapa (guru tersebut) disuruh keluar," ujar Nikodemus.
Nikodemus menjelaskan, dalam pertemuan dengan guru itu, pihaknya sudah menawarkan beberapa solusi, namun pihak demonstran tidak menerima.
"PGRI tetap memaksakan harus segera bayar saat itu. Kita juga sudah jelaskan tapi tetap pada prinsip mereka," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Profil Tokoh NTT Nikodemus Rihi Heke, Dua Insiden Kejutan Hantar Jadi Bupati Sabu Raijua
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere, Pos-Kupang.com/Alfons Nedabang)