Ia mengatakan ada 11 ribu pelanggan yang terdampak bencana banjir.
"Peralatan MCB atau KWh meter rusak, PLN akan ganti 100 persen baru, biaya gratis," terangnya, Sabtu (17/2/2024).
Mengutip TribunJateng.com, Soffin juga sudah meninjau langsung kondisi jaringan PLN di wilayah pemukiman yang terdampak.
Pemadaman, lanjutnya, juga masih dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Untuk kondisi jaringan, kami bersama Manager UP3 Kudus dan Demak sudah mengecek langsung di lokasi. Memastikan dan melihat langsung kondisi rumah terendam air,"
"Jaringan rusak kami cek tidak ada yang rusak, semoga bisa segera surut untuk selanjutnya dihidupkan kembali secara bertahap," tuturnya.
27 Pompa Air Dioperasikan
Untuk mengatasi banjir, puluhan pompa air dioperasikan.
TribunJateng.com mewartakan pompa tersebut berasal dari Kementerian PUPR, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan BPBD.
Pompa digunakan untuk menyedot air yang menggenangi pemukiman warga dan dialirkan ke sungai.
Baca juga: Paket Sembako hingga Kebutuhan Pokok Disalurkan ke Korban Banjir Bandang Grobogan dan Demak
"Dalam penanganan ini, kami dibantu dari PUPR ada sekitar 22 pompa air, kemudian ditambah 5 dari BNPB dan BPBD.
Kami terus melakukan langkah-langkah pemompaan air dan penyedotan air untuk dibuang ke sungai," ujar Pj. Gubernur Jateng, Nana Sudjana.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Banjir di Demak Berangsur Surut, BPBD Jateng: Ada 3 Kecamatan yang Masih Terendam
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, Budi Susanto)