Tak hanya dirusak dengan cara dilempar batu, sebagian rumah ada yang dirobohkan.
"Barang-barang di dalam rumah yang dirobohkan, diacak-acak dan dilempar keluar rumah. Seperti beberapa barang rumah tangga, kipas angin, TV, dan lain sebagainya," ujar Faisal.
Selain tujuh rumah, ke-12 persangka sempat membakar dua unit sepeda motor milik korban.
"Yang jelas kita hanya berfokus kepada subtansi persoalan, ataupun subtansi kasus yaitu berkaitan dengan Pasal 170 dalam hal ini objeknya adalah rumah," tutup Faisal, yang enggan menjelaskan kalau bentrokan terjadi karena Pemilu 2024.
Pemicu Bentrok
Camat Sei Lepan, Muhammad Iqbal Ramadhan menceritakan pemicu bentrokan di wilayahnya.
Bentrokan antar warga ini dipicu karena kecemburuan salahsatu tim sukses (TS) Calon Legislatif (Caleg) yang disebut-sebut kalah perolehan suara dalam kontestasi Pemilu 2024.
"Karena kecemburuan salahsatu TS caleg.
Karena biasanya satu kampung itu, suaranya kompak.
Rupanya ada beberapa warga yang menjadi TS untuk caleg lainnya," ujar Iqbal.
Alhasil karena hal tersebut, terjadi sakit hati disusul bentrokan yang tak terelakan.
"Saat Ini korban masih membuat laporan di Polres Langkat," ujar Iqbal.
Tak hanya rumah dan sepeda motor salahsatu pemilik rumah bernama Rolan mengalami luka sobek di kepala dan harus menjalani perawatan medis.
"Ada yang luka, kepalanya medapat 9 jahitan di Rumah Sakit Mahkota Bidadari," ujar Iqbal.
Meski demikian, Iqbal tak mau berkomentar lebih, TS dari caleg mana yang melakukan penyerangan.
Ia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. (Tribun Medan/Muhammad Anil Rasyid)