Laporan Wartawan Tribun Sultra La Ode Risman Hermawan
TRIBUNNEWS.COM, MUNA - Pesta berujung maut di Desa Kontunaga, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Rabu (28/02/2024) dinihari menewaskan siswi SMK berinisial LDMI atau I (16).
Ia meregang nyawa dengan luka tusuk pada dada kiri sementara, dua warga lainnya P dan AR dalam kondisi kritis dengan luka tikam pada punggung bagian belakang.
Ketiganya menjadi korban keributan antarkelompok yang pecah saat acara lulo dalam pesta yang dihelat salah seorang warga.
Pascakejadian tersebut, korban LDMI meregang nyawa dalam perjalanan ke rumah sakit (RS) korban P dan AR hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif di RS setempat.
“Keributan dan perkelahian antarkelompok menyebabkan 3 pemuda Desa Kontunaga menjadi korban luka tikam,” kata Kasatreskrim Polres Muna, AKP Asrun.
Baca juga: Perawat Indonesia yang Telantarkan Mayat Bayinya di Asrama Perusahaan Jepang Diperiksa RS
Diapun mengungkap kronologi acara lulo saat pesta yang berujung kericuhan antarkelompok tersebut.
Acara yang dihelat salah seorang warga setempat tersebut awalnya berlangsung meriah namun, acara lulo dalam pesta tersebut sempat terhenti gegara ada seorang pria yang diduga mabuk tetiba membuat keributan.
Kemudian pria tersebut berhasil diamankan oleh pemuda desa setempat.
Setelah itu, acara lulo dalam pesta tersebut kemudian berlanjut.
Tetapi kericuhan yang lebih besar justru terjadi hingga perkelahian melibatkan kelompok pemuda.
“Keributan dan perkelahian kembali terjadi antara kelompok pemuda,” kata AKP Asrun.
Keributan antarkelompok disekitar lokasi acara lulo itu juga membuat sebagian warga panik dan lari berhamburan sehingga warga yang berada di lokasi acara lari berhamburan.
Menyusul kericuhan tersebut, warga setempat melihat korban LDMI sudah tergeletak di tanah.
Dengan kondisi bersimbah darah akibat luka tusuk pada bagian dada sebelah kiri tidak jauh dari lokasi keributan.
Warga pun melarikannya ke rumah sakit, namun nyawanya tak terselamatkan dalam perjalanan.
“Sempat dibawa ke rumah sakit, tapi meninggal di jalan,” kata warga Desa Kontunaga, Oco, ditemui di sekitar rumah duka.
Senada disampaikan AKP Asrun secara terpisah yang menyebut korban meregang nyawa sebelum tiba di rumah sakit.
“Kemudian menyusul dua korban lainnya tiba di RSUD Kabupaten Muna yang dibawa oleh warga Desa Kontunaga,” jelasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Kronologi Pesta Berujung Maut 1 Siswa Tewas 2 Kritis Saat Ricuh Acara Lulo di Muna Sulawesi Tenggara