Rumah kelurga kecil itu berada di dalam gang yang juga kecil.
Dari jalan utama, masuk ke dalam gang sekira selebar 1 meter, lalu di ujung gang ada belokan patah ke kanan.
Di situ berdiri tiga petak rumah kontrakan yang menghadap tembok dengan sisa ruang sekira 80 centimeter.
Bekerja tanpa mengenal lelah, Indriana Dewi Eka memiliki cita-cita membelikan rumah untuk orangtuanya.
"Makanya dia semangat itu, iya itu dia mikir pengin beli rumah ibunya," ujar Endang.
Baca juga: Nasib Devara Putri, Caleg DPR yang Terlibat Kasus Pembunuhan di Bogor hingga Perolehan Suaranya
Terhadap ibu-bapaknya Indriana Dewi Eka tidak pernah pamrih.
"Apa kebutuhan Ibu andaikata dia punya rejeki ya apa saja dikasih," kata Endang.
Indriana Dewi Eka menjadi korban pembunuhan di Bogor, pada Selasa (20/3/2024).
Ia dibunuh oleh Muhammad Reza Swastika atas perintah Didot dan Devara Putri Prananda.
Awal mula pembunuhan ini dilatarbelakangi oleh cemburu buta dan cinta segita.
Devara Putri Prananda mengetahui hubungan asmara Didot Alfiansyah dengan Indriana Dewi Eka.
Baca juga: Detik-detik Caleg DPR RI Rencanakan Pembunuhan Selingkuhan Kekasihnya
Karena cemburut buta, Devara lalu meminta Didot Alfiansyah menghabisi nyawa korban.
Hal ini kemudian dituruti oleh pelaku Didot Alfiansyah.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Indriana Dewi Eka Korban Pembunuhan di Bogor Tulang Punggung Keluarga, Sang Ibu: Dia Itu Nyawa Saya