“Bangunin adek saya gledah-gledah adik saya kebangun," jelas Wisang.
"Ditanyain. HP-nya mana dicek dulu. Interogasi kaya polisi. Tasnya juga dicek semua di-udhal-udhal (diacak-acak),” tambahnya.
Korban bahkan sampai diminta pelaku untuk push up dan mengantongi handphone milik korban.
“HP-nya dibawa. Adik saya disuruh push up,” terangnya.
Setelah korban menyadari pelaku berniat mencuri, keduanya langsung kabur menggunakan motor.
Korban kemudian berusaha mengejar pelaku dan meraih motor pelaku.
Ia justru terseret sejauh 300 meter sampai akhirnya terjatuh.
"Keseret sampai utara patung Slamet Riyadi. Sekitar 300 meter. Adik saya disikut-sikut. Di dekat patung Slamet Riyadi jatuh,” imbuh Wisang.
Melihat kejadian itu, dua teman Raka yang kebetulan melintas langsung menolong korban.
Satu lagi temannya berusaha mengejar pelaku, tapi terlanjur tak terkejar.
“Yang satu nolongin yang satu ngejar. Pelaku ke Pasar Gedhe nganan. Motornya lolos. Mio ijo. Yang diambil HP-nya,” terangnya.
Baca juga: Viral Kaki Bocah Putus Ditebas ODGJ di Buton, Korban Diserang saat Bermain, Polisi Amankan Pelaku
Handphone peninggalan ibu
Wisang melanjutkan, Raka mempertahankan handphone tersebut bukan semata karena harga barangnya.
Namun, Wisang menyebut handphone tersebut memang berarti untuk adiknya.