News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ledakan di Markas Gegana Brimob Jatim

Bahan Peledak yang Meledak di Mako Brimob Surabaya Rencananya akan Dimusnahkan Pekan Ini

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di area terjadinya ledakan di markas Detasemen Gegana, Satuan Brimob yang berlokasi di kawasan Jalan Gresik, Morokrembangan, Krembangan Surabaya, Senin (4/3/2024). Ledakan tersebut berasal dari sisa bahan peledak mortir yang disimpan dalam gudang di area markas tersebut.

TRIBUNNEWS.COM - Ledakan yang terjadi di Markas Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jawa Timur di Krembangan, Surabaya dipicu oleh bahan peledak (handak) yang disimpan digudang.

Ledakan tersebut pun melukai 10 anggota kepolisian dan merusak sejumlah rumah.

Ternyata, bahan peledak tersebut rencananya akan dimusnahkan pada pekan ini.

Namun, sebelum dimusnahkan atau disposal, bahan peledak yang disimpan di gudang tersebut meledak terlebih dahulu.

Komandan Satuan Brimob Polda Jatim, Kombes Surya Sudarmadi menuturkan, pihaknya berencana melakukan disposal pada awal tahun 2024.

Namun, rencana tersebut harus ditunda lantaran ada pelaksanaan Pemilu 2024.

Karena hal tersebut, selama satu bulan gudang bahan peledak tak dibuka yang membuat tak ada sirkulasi udara.

Sehingga, memicu terjadinya kelembapan yang berlebihan dan mengakibatkan reaksi kimia.

Terlebih, ditambah paparan suhu panas di sekitar bangunan.

"Dalam waktu 1 bulan ini, gudang itu, tidak dibuka. Nah itu memicu kelembapan tadi, panas. Karena kita fokus pemilu, beberapa hari kemarin. Jadi kegiatan disposal tidak dilaksanakan. Sehingga gudang tersebut dalam keadaan terkunci," kata Kombes Surya, dikutip dari TribunJatim.com.

Kombes Suryo menuturkan, pihaknya biasa melakukan pemusnahan secara berkala tiga bulan sekali.

Baca juga: Labfor Polda Jatim Ungkap Penyebab Ledakan di Markas Brimob, Perbedaan Suhu Disorot

"(Selama 2023 Brimob Jatim melakukan disposal) Per 3 bulan, ada. Kita menyesuaikan anggaran yang ada," katanya.

Disposal dilakukan di ruangan terbuka supaya lebih aman.

Ia menuturkan, bahan peledak yang disimpan tersebut merupakan sitaan dari sistem penegakan hukum.

Ada juga bahan peledak yang diperoleh dari laporan masyarakat.

Artinya, ia menegaskan, tahapan disposal yang dilakukan pihaknya juga sangat tergantung pada banyak tidaknya ketersediaan pasokan tersebut.

"Tergantung dari bahannya. Kalau barangnya banyak, kita mungkin secara bertahap. Bergantung dari bahannya, kalau ada bahannya kita disposal. Sesegera mungkin," jelasnya.

Selain itu, ia juga menjadikan kejadian ini sebagai bahan evaluasi dan akan membuat gudang yang lebih baik lagi dan berlokasi jauh dari pemukiman warga.

"Yang jelas kita akan membuat gudang yang lebih baik lagi, dan jauh dari permukiman," pungkasnya.

Kata Labfor Polda Jatim

Kabid Labfor Polda Jatim, Koimbes Sodiq Pratomo menuturkan, ledakan diduga dipicu oleh sebuah kondisi kimiawi yang berkelindan secara sendiri.

Diduga, penyebab bahan peledak yang disimpan di gudang meledak karena suhu ruangan yang lembap di dalam gudang penyimpanan, terhadap suhu di luar ruangan yang pada momen tersebut, dalam keadaan panas karena terik sinar matahari.

Baca juga: Mengapa Bahan Peledak di Mako Brimob Tak Segera Dimusnahkan hingga Meledak & Melukai 10 Polisi?

"Sehingga dari situ. Setelah kami analisa. Yang paling mungkin adalah pertama, karena kita suasana lagi hujan, karena barang itu baru masuk dan lembap, terjadi reaksi kimia di antara mereka, dengan panas pada suhu sekitar jam 10.00 WIB itu, secara teori bisa meledak dengan sendirinya," terangnya, dikutip dari TribunJatim.com.

Meski begitu, Sodiq mengaku tak menutup ada faktor lain yang jadi pemicu ledakan bisa terjadi.

"Tapi Mungkin bisa disebabkan hal lain. Nanti kita bisa analisa. Tapi sampai saat ini yang paling mungkin, itu. Seperti juga kejadian-kejadian sebelumnya. Itu yang memicu karena getaran. Karena panas. Atau karena tekanan," jelasnya.

Kombes Sodiq menuturkan, bahan yang disimpan di gudang dan yang meledak tersebut termasuk bahan peledak katergori kecil (low explosive) seperti petasan dan bom ikan.

"Setelah dicek oksidatornya ternyata positif oksidator," katanya.

Ia menambahkan, kategori low explosive tersebut justru paling bahaya karena lebih rawan dibandingkan bahan peledak dengan kategori tingkat tinggi (high explosive).

Pasalnya, bahan peledak low explosive mudah teraktivasi dengan banyak aspek, mulai dari suhu, gesekan, hingga tekanan beban yang diterima bahan peledak tersebut.

Sodiq menuturkan, ruangan penyimpanan bahan peledak tersebut berukuran 2x3 meter dan ruangan itu bisa disebut sebagai wadah (casing) dari bahan peledak yang meledak.

Ia menjelaskan, semakin sempit casing atau wadah bahan peledak, maka berpotensi terjadi ledakan yang lebih besar.

"Tapi yang jelas ruangan sekitar 2 m x 3 m itu juga berpotensi jadi casingnya. Karena barang-barang itu ada di dalam. kemudian karena ada ledakan, maka jadi casing. Sehingga menimbulkan efek yang lebih besar. Karena ruangannya kecil," katanya.

Meski begitu, area ledakan disebut Sodiq masih aman dan kecil kemungkinan ada ledakan susulan.

"Sementara aman. Aman dari ledakan, karena bahan barang sudah meledak habis. Cuma karena di situ bahan kimia. Kami belum berani masuk sebelum kami sterilisasi lagi," jelasnya.

Sodiq juga menambahkan, rentetan ledakan yang sempat disaksikan oleh warga terjadi karena adanya pemicu atau detonasi yang muncul lebih awal pada ledakan sebelumnya.

"Jadi ledakan pertama, menimbulkan ledakan-ledakan berikutnya. Sama. Kalau ada beberapa barang ledakan itu, membutuhkan detonator supaya meledak. Jadi, dianggap bahwa ledakan pertama itu, mungkin dia mendetonasi barang yang lain untuk meledak kemudian," pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Alasan Bahan Peledak di Mako Brimob Surabaya Belum Dimusnahkan hingga Meledak dan Melukai 10 Polisi

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Luhur Pambudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini