Berdasarkan identifikasi tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres Metro Jakarta Utara, ditemukan beberapa luka pada tubuh korban, antara lain:
- Korban EA: Luka parah pada bagian belakang kepala; pinggang, kedua tangan dan kaki patah;
- Korban AIL: Luka parah pada bagian belakang kepala; kedua tangan dan kaki patah;
- Korban JWA: Luka parah pada bagian belakang kepala; kedua tangan dan kaki patah;
- Korban JL: Luka parah pada bagian belakang kepala; kedua tangan dan kaki patah.
DISCLAIMER:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan mengakhiri hidup.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan mengakhiri hidup, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan itu.
Pembaca bisa menghubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454) atau LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.
Artikel ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul 4 Fakta Sekeluarga Lompat dari Apartemen di Penjaringan: Gelagat Aneh hingga Ciuman Terakhir Ayah
(Tribunnews.com, Widya) (TribunJakarta.com) (Kompas.com, Zintan Prihatini)